PR DEPOK - Para pejabat intelijen Israel secara rahasia bertemu dengan putra panglima perang Libya untuk membahas pencalonan presiden 2021.
Menurut sumber yang mengetahui informasi tersebut, pertemuan itu terjadi pada bulan ini dengan disinyalir Israel akan mendukung langka pencalonan Presiden Libya.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Senin, 6 September 2021, Saddam Haftar secara diam-diam mencari dukungan Barat untuk kampanyenya.
Baca Juga: Merasa Dilecehkan Atas Kasus yang Dilakukan Saipul Jamil, Komnas Perlindungan Anak: Kita Boikot
Dalam pemilihan presiden yang akan diselenggarakan Desember mendatang, diperkirakan ia akan beradu melawan Saif al-Islam Gaddafi, putra mantan diktator Muammar Qaddafi.
Haftar dipandang sebagai wakil untuk ayahnya Khalifa Haftar, warga negara ganda AS-Libya yang juga komandan Tentara Nasional Libya (LNA) yang berbasis di timur negara itu.
Kemenangan Haftar dapat menyebabkan hubungan yang lebih dekat antara Israel dan Libya, negara yang tidak mengakui negara Yahudi.
Pada tahun lalu, berbagai negara Timur tengah seperti Maroko, Sudan, Bahrain, dan Uni Emirat Arab (UEA) telah sepakat untuk menormalkan hubungan dengan Israel.