Jenderal Angkatan Darat AS: Arus Pengungsi Afghanistan Dapat Dimanfaatkan Kelompok Teroris

- 7 September 2021, 19:51 WIB
Pengungsi Afghanistan.
Pengungsi Afghanistan. /REUTERS/Stringer

"Berapa banyak teroris yang akan dibawa Joe Biden ke Amerika? Kami tidak tahu!" kata mantan Presiden Donald Trump akhir bulan lalu.

Seorang peneliti senior di Sekolah Hukum Universitas Leeds Beckett dan kepala bisnis konsultasi dalam terorisme dan keamanan mengatakan hal yang serupa dengan Jenderal Milley.

"Kelompok ekstremis akan mencoba dan meminta beberapa dari anggotanya untuk mendapatkan akses penerbangan yang meninggalkan Afghanistan menuju Eropa dan AS," kata Dr David Lowe.

Pakar keamanan menjelaskan bahwa Eropa dan Amerika Utara telah menerapkan sistem filter dari pemeriksaan di Bandara Kabul sebelum menaiki pesawat.

Namun pemeriksaan sementara di negara-negara seperti Uni Emirat Arab (UEA) sebelum membawanya ke negara yang ditunjuk dan di negara itu sendiri dinilai bisa menjadi titik kebocoran.

Dalam kasus AS, para pengungsi Afghanistan diproses di sebuah pangkalan militer di Jerman sebelum pindah ke negara itu, jelas Lowe.

Baca Juga: Jonathan Frizzy Jalani Pemeriksaan Atas Kasus Dugaan KDRT, Benny Simanjuntak: Biar Semua Tahu

Menurutnya, sistem ini memberikan waktu kepada pihak berwenang untuk memeriksa daftar penerbangan di negara tujuan untuk melakukan pemeriksaan latar belakang selama para pengungsi ditahan di pusat penampungan.

Pemeriksaan latar belakang keamanan ini memiliki keterbatasan, kata David Otto, spesialis kontra-terorisme dan pertahanan dan direktur Pusat Studi Keamanan dan Strategis Jenewa.

"Dengan runtuhnya pemerintah Afghanistan, ada kekhawatiran orang-orang memalsukan dokumen agar bisa lolos. Ini adalah salah satu alasan AS mengambil langkah untuk memproses individu dari negara pihak ketiga dalam mengendalikan risiko," jelasnya.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah