Amerika Serikat Khawatir China Akan Hancurkan Satelit AS Hingga Memicu Perang di Luar Angkasa

- 15 September 2021, 20:45 WIB
Peluncuran  Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS) China ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Xichang, Provinsi Sichuan, China barat daya, 25 Juni 2019.
Peluncuran Sistem Satelit Navigasi BeiDou (BDS) China ke luar angkasa dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang di Xichang, Provinsi Sichuan, China barat daya, 25 Juni 2019. /XINHUA/ GUO WENBIN

PR DEPOK - Angkatan Antariksa Amerika Serikat (USSF) menyampaikan kekhawatiran mereka mengenai kemungkinan serangan China terhadap aset luar angkasa Amerika Serikat (AS).

Hal ini disampaikan setelah China diklaim memiliki rudal dengan kemampuan peluncuran jarak jauh dari darat hingga ke luar angkasa yang dapat menghancurkan satelit AS.

Kepala USSF, John Raymond mengklaim, pemerintah China telah mengembangkan sejumlah besar teknologi luar angkasa yang dapat menyerang satelit AS.

Baca Juga: Menlu Afghanistan Kritik AS, Buntut Tindakan Washington ke Pemerintahan Baru Taliban

“Saya yakin kemampuan yang mereka kembangkan akan dimanfaatkan oleh mereka,” ujar John Raymond, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket.

Untuk diketahui, saat ini China dan Rusia tengah bekerja sama dalam perlombaan untuk membangun teknologi luar angkasa.

Kedua negara tersebut dikabarkan sedang mengembangkan teknologi anti-satelit yang membuat para pemimpin negara lain, terutama AS, mulai berhati-hati.

Baca Juga: Pensiunan CIA Tuduh Taliban Sembunyikan Pemimpin Al Qaeda, Jubir: Jauh dari Kebenaran

Di bawah kepemimpinan presiden AS sebelumnya, Donald Trump, hubungan antara AS dengan China menjadi memburuk setelah Donald Trump mendirikan Angkatan Antariksa AS.

USSF merupakan kekuatan militer baru untuk menjadikan negara Paman Sam tersebut sebagai salah satu kekuatan besar di luar angkasa.

China juga mulai bergerak dalam perlombaan “penguasaan” antariksa ini.

Baca Juga: Seorang Pemburu Temukan Benda Antik Berusia 6.000 Tahun dalam Perut Buaya

Badan Administrasi Antariksa Nasional China (CNSA) telah meluncurkan pesawat luar angkasa Shenzhou-12 pada Juni 2021.

Pesawat luar angkasa Shenzhou-12 membawa tiga astronot ke stasiun luar angkasa China yang baru untuk pertama kalinya.

Pada Juli 2021 lalu, China juga berencana untuk mengirim lebih dari 23 roket raksasa ke luar angkasa dalam misi untuk mencegah berbagai jenis asteroid yang berpotensi menghantam bumi.

Sebab, berbagai asteroid yang berpotensi menghantam bumi tersebut dinilai dapat memusnahkan populasi manusia.

Baca Juga: Bukan Afghanistan, Intelijen AS Ungkap Negara-negara Pemberi Ancaman Teror Terbesar bagi Amerika

Salah satu asteroid target China adalah Bennu. Bennu memiliki ukuran yang sangat besar dengan bobot yang bisa mencapai 85,5 juta ton.

Jika Bennu menghantam bumi, maka efeknya saja diperkirakan setara dengan 80.000 kali lebih besar dari ledakan nuklir Hiroshima pada 1945.

Para ilumuwan di CSNA memprediksi bahwa 23 roket raksasa tersebut akan mampu mendorong dan mengalihkan jalur pergerakan Bennu agar menjauh dari Bumi.

Dengan potensi teknologi antariksa China yang memungkinkan untuk mengalihkan jalur pergerakan asteroid raksasa, maka hal tersebut menjadi salah satu alasan yang membuat AS khawatir jika China dapat menyerang satelit milik mereka hingga memicu perang di luar angkasa.***

Editor: Bintang Pamungkas

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x