PR DEPOK - Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines mengklaim ancaman teror terbesar bagi negaranya muncul bukan dari Afghanistan, melainkan dari Yaman, Suriah, Irak, dan Somalia.
Ungkapan Direktur Intelijen AS, Avril Haines tersebut muncul selama Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) Intelijen dan Keamanan Nasional tahunan di Washington pada Senin, 13 September 2021.
Dalam kesempatan KTT tersebut, Afghanistan tidak disebut sebagai ancaman berbahaya, meskipun pejabat intelijen AS terus mengawasi perkembangan yang terjadi di negara tersebut di bawah Taliban.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik News, Avril Haines mengakui selama acara tersebut bahwa ancaman teror yang lebih besar sebenarnya muncul di negara-negara seperti Somalia, Yaman, Suriah dan Irak.
"Dalam hal tanah air, ancaman sekarang dari kelompok teroris, kami tidak memprioritaskan Afghanistan di daftar teratas," kata Avril Haines kepada peserta acara KTT.
"Justru yang tengah kami soroti adalah Yaman, Somalia, Suriah, dan Irak untuk kelompok ISIS. Dan di situlah kami melihat ancaman terbesar," tuturnya menambahkan.
Sebelumnya saat keluar dari Kabul, sebanyak 13 tentara AS terbunuh oleh sebuah bom bunuh diri yang kemudian diklaim dilakukan oleh ISIS-K, sebuah kelompok cabang dari kelompok militan ISIS.