Kasus Covid-19 Varian Delta Melonjak, Dua Partai Penguasa Taiwan Saling Menyalahkan

- 16 September 2021, 14:01 WIB
Ilustrasi - Taiwan baru-baru ini dilaporkan alami lonjakan kasus Covid-19 varian Delta sebanyak 180 orang.
Ilustrasi - Taiwan baru-baru ini dilaporkan alami lonjakan kasus Covid-19 varian Delta sebanyak 180 orang. /Unsplash.com/xandreaswork.

Kebijakan ini yang kemudian ditengarai oleh KMT sebagai awal mula kembali merebaknya wabah Covid-19 secara spontan di Taiwan.

Konflik politik ini juga diperparah dengan adanya pengaruh DPP yang hanya dipegang oleh pemerintahan pusat Taiwan sedangkan pada tingkat regional masih memiliki pengaruh kuat dari KMT.

Baca Juga: Rocky Gerung Gemar Membaca Alquran, Said Didu: Sampai Halaman yang Penting Dia Beri Tanda

Sebagai contoh, Walikota Taipei dan Taipei Baru yang merupakan bagian dari KMT menentang kebijakan pemerintah pusat dengan tidak menerapkan kebijakan lockdown.

Sebelumnya, pemerintah pusat Taiwan memberlakukan dua kota tersebut dalam level 2, namun secara fakta menurut kedua walikota itu masih berada di level 3 mengingat masih tingginya angka penyebaran Covid-19.

Menurut sebuah laporan, perseteruan juga terjadi pada ketersediaan jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di masyarakat.

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis 2021 Online Lewat stimulus.pln.co.id

Sebagaimana yang dilaporkan, hanya ada satu jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Taiwan, yaitu AstraZeneca.

Masyarakat Taiwan merespons hal itu dengan negatif, mengingat banyaknya laporan pembekuan darah terhadap masyarakat yang menerima dosis vaksin Covid-19 AstraZeneca.

Sementara itu, Presiden Tsai Ing-wen menyebut adanya campur tangan pemerintahan China dalam kemelut politik domestik yang terjadi saat ini di Taiwan.

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Diplomat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x