PR DEPOK - Media China yang dikelola pemerintah berasumsi bahwa aliansi AUKUS yang baru-baru ini terbentuk dapat menyebabkan serangan nuklir di Australia.
Menurut seorang ahli militer senior China yang tidak disebutkan namanya, mengungkapkan kemungkinan saat ini Beijing menganggap Canberra sebagai ancaman nuklir.
Akibat dari tersedianya kapal selam bertenaga atom yang dilengkapi dengan hulu ledak nuklir yang diberikan oleh Inggris dan AS.
“Ini akan membuat Australia menjadi target potensial untuk serangan nuklir," kata pakar yang tidak disebutkan namanya itu.
"Negara-negara bersenjata nuklir seperti China dan Rusia secara langsung menghadapi ancaman dari kapal selam nuklir Australia yang melayani tuntutan strategis AS,” ujarnya melanjutkan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik pada Sabtu, 18 September 2021, sumber anonim tersebut mengklaim bahwa China dan Rusia tidak akan memperlakukan Australia sebagai “kekuatan non-nuklir yang tidak bersalah.”
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 18 September 2021: Elsa Ditempatkan Satu Panti Rehabilitasi dengan Jessica
Sebaliknya, lanjutnya, Australia dianggap sebagai sekutu AS yang dapat dipersenjatai kapan saja dengan senjata nuklir.
Sumber yang tidak diketahui itu juga menekankan bahwa aspirasi nuklir Morrison dapat menimbulkan konsekuensi yang menghancurkan.
Di lain sisi, Australia tidak memiliki industri nuklir dalam bentuk apa pun, dan perdana menteri negara itu, Scott Morrison, telah mengklaim bahwa negaranya akan tetap pada program non-nuklir.
Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, AUKUS sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional, mengintensifkan perlombaan senjata, dan merusak Perjanjian Non-Proliferasi Senjata Nuklir.
Baca Juga: Kenali 4 Golongan Obat Lewat Tanda Lingkaran yang Terdapat pada Kemasan, Berikut Penjelasannya
Tidak ada konfirmasi bahwa cadangan nuklir China dapat segera melebihi persenjataan besar Rusia.
Sebelumnya, Australia, Inggris dan AS menandatangani pakta pertahanan, AUKUS, yang melibatkan pertukaran informasi dan teknologi militer bersama.
Selain itu akan ada bantuan dari Washington dan London dalam upaya Australia untuk memperoleh kapal selam bertenaga nuklir.***