Terungkap, Bank Sentral Afghanistan Kehabisan Cadangan Dolar AS Sebelum Taliban Berkuasa Lagi

- 30 September 2021, 12:36 WIB
Ilustrasi - Bank sentral Afghanistan ternyata telah kehabisan sebagian cadangan dolar AS bahkan sebelum Taliban kembali berkuasa di negara itu.
Ilustrasi - Bank sentral Afghanistan ternyata telah kehabisan sebagian cadangan dolar AS bahkan sebelum Taliban kembali berkuasa di negara itu. /REUTERS/Stringer./

PR DEPOK - Bank Sentral Afghanistan dikabarkan telah kehabisan sebagian besar cadangan uang dolar Amerika Serikat (AS).

Habisnya sebagian dolar AS di Bank sentral Afghanistan itu terjadi dalam beberapan pekan sebelum Taliban kembali berkuasa di negara tersebut.

Kabar itu berdasarkan sebuah laporan singkat dua halaman rahasia, yang ditulis awal bulan ini oleh pejabat senior ekonomi internasional untuk lembaga-lembaga termasuk Bank Dunia dan IMF.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 30 September 2021: Aldebaran Masuk Perangkap, Reyna Temukan 'Kunci' Teror

Laporan singkat tersebut mengkritik bagaimana mantan kepemimpinan bank sentral menangani krisis di bulan-bulan sebelum penaklukan Taliban.

Termasuk, keputusan untuk melelang sejumlah besar dolar AS dan memindahkan uang dari Kabul ke cabang-cabang provinsi di Afghanistan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters, pejabat senior ekonomi tersebut mengatakan kekurangan uang tunai yang parah di Afghanistan dimulai sebelum Taliban menguasai Kabul.

"Cadangan FX (valas) di brankas bank sentral di Kabul telah habis. Bank tidak dapat memenuhi permintaan uang tunai," kata pejabat senior tersebut.

Baca Juga: Dorong TVRI Tayangkan Film G-30 S-PKI, Sukamta: Kita Bukan Anti Negara Komunis, Tapi Ajarannya

"Sumber masalah terbesar adalah salah urus di bank sentral sebelum pengambilalihan Taliban," tutur dia menambahkan.

Sementara itu, Shah Mehrabi, ketua komite audit bank sentral yang membantu mengawasi bank sebelum Taliban mengambil alih dan masih dalam jabatannya, membela tindakan bank sentral.

Lebih lanjut, Shah Mehrabi mengatakan bahwa pihaknya telah berusaha untuk mencegah larinya mata uang lokal Afghanistan.

Tingkat kekurangan uang tunai dapat dilihat di jalan-jalan kota-kota Afghanistan, di mana orang-orang telah mengantri berjam-jam untuk menarik tunai.

Baca Juga: Sebut Langkah Kapolri Rekrut Novel Cs Sangat ‘Mematikan’, Ferdinand: Bunuh Ikan Tak Perlu Pukul Kepalanya

Bahkan, sebelum goncangan keruntuhan pemerintah yang didukung Barat, ekonomi Afghanistan tengah berjuang.

Akan tetapi, setelah kembalinya Taliban mengakibatkan berakhirnya miliaran dolar bantuan asing dan meninggalkan dalam krisis yang mendalam.

Harga bahan pokok seperti tepung telah melonjak. Di lain sisi tidak ada lowongan pekerjaan yang membuat jutaan orang menghadapi kelaparan saat musim dingin semakin mendekat.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah