Perdana, Negara Barat Bertemu Langsung Senior Taliban, Minta Evakuasi Warga Afganistan dan WNA

- 6 Oktober 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi Afghanistan.
Ilustrasi Afghanistan. //Reuters/WANA

“Menteri luar negeri Taliban ingin Inggris memulai babak baru hubungan konstruktif,” ujarnya.

Akan tetapi, pejabat Inggris menolak anggapan bahwa Inggris akan mengakui Taliban.

Pasalnya, Inggris masih tidak mengakui pemerintah Taliban dan tidak lagi memiliki kedutaan di negara itu sejak evakuasi pada Agustus.

Sebaliknya, pejabat Inggris mengatakan fokus diskusi adalah tentang bagaimana bantuan kemanusiaan dapat dikirim ke negara itu, dan pada jaminan yang diperlukan dari Taliban bahwa bantuan itu akan digunakan untuk tujuan yang ditetapkan oleh PBB.

Dalam kesempatan yang berbeda, Presiden Prancis, Emmanuel Macron, mengatakan negara-negara G7 seharusnya tidak mengakui Taliban kecuali dan sampai ada jaminan tentang perlakuan terhadap perempuan dan anak perempuan, serta jaminan dari Taliban untuk tidak membiarkan negara itu menjadi basis teroris.

Lebih lanjut, pejabat Inggris dalam kesempatan tersebut turut mengangkat perlakuan terhadap minoritas dan peran perempuan.

Baca Juga: Fabio Quartararo Bisa Kunci Gelar Juara MotoGP 2021 di GP Emilia Romagna, Asalkan Kondisinya Seperti Ini

Sejauh ini, Taliban masih mempertahankan larangan terhadap anak perempuan usia sekolah menengah menghadiri kelas pendidikan.

Sebagai tanda berlanjutnya tekanan terhadap perempuan, dilaporkan bahwa anggota Taliban telah menangkap Dr Malalai, mantan kepala urusan perempuan untuk Bulan Sabit Merah dan pembawa berita untuk sebuah stasiun TV lokal, dalam penggerebekan di rumahnya di provinsi Khost.

Sementara itu, Abdullah Azzam, anggota kantor politik Taliban di Doha berpendapat bahwa warga sipil tidak boleh dihukum karena pemerintahan mereka.

Halaman:

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah