100 Tahun Kembangkan Vaksin Malaria, WHO Resmi Menyetujui Pemakaian Massal di Afrika

- 8 Oktober 2021, 10:25 WIB
Ilustrasi vaksin malaria.
Ilustrasi vaksin malaria. /WiR_Pixs/Pixabay

PR DEPOK - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mengumumkan secara resmi penggunaan vaksin malaria yang sudah bertahun-tahun dikembangkan.

WHO untuk pertama kalinya menyetujui produksi vaksin untuk memerangi malaria.

Dr Pedro Alonso, direktur program Malaria Global WHO menyebutkan bahwa vaksin malaria ini selain membuka jalan bagi ilmu kedokteran, juga akan menyelamatkan nyawa jutaan anak di Afrika setiap tahun.

Baca Juga: Kapan BLT Anak Sekolah 2021 Cair? Cek Penerima Bantuan Sebesar Rp4,4 Juta di cekbansos.kemensos.go.id

"Kami telah mencari vaksin malaria selama lebih dari 100 tahun , (penemuan ini) akan menyelamatkan nyawa dan mencegah penyakit pada anak-anak Afrika," kata Dr Pedro Alonso seperti dikutip  Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket.

Sementara itu, Direktur Jenderal WHO Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan vaksin malaria  adalah bagian dari momen bersejarah setelah berabad-abad menunggu untuk menemukan cara memerangi malaria.

Menurut Dr Matshidiso Moeti, Direktur Regional WHO untuk Afrika, penyakit malaria sudah lama menyerang wilayah Afrika.

“Selama berabad-abad, malaria telah menyerang Afrika sub-Sahara, menyebabkan penderitaan yang luar biasa,” kata Dr Matshidiso Moeti.

Baca Juga: Dirut Bio Farma Anggap Pandemi Berkah Bukan Masalah, Gus Umar: Berkah Buat Pejabat yang Tambah Kaya Raya Bos

Maka dari itu, terkait peresmian vaksin malaria, menurutnya memberikan harapan baru di Afrika.

“Kami sudah lama berharap vaksin malaria ini efektif dan sekarang untuk pertama kalinya, kami memiliki vaksin yang direkomendasikan untuk digunakan secara luas"

"Dukungan untuk hari ini memberikan harapan bagi benua yang menanggung beban penyakit terberat dan kami berharap lebih banyak anak Afrika terlindungi dari malaria dan tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat,” ujarnya.

Tercatat, penyakit malaria ini telah membunuh sekitar setengah juta orang per tahun, dan sebagian besar di Afrika dan anak-anak di bawah usia lima tahun.

Baca Juga: Cara Mencegah hingga Hal yang Perlu Diketahui Seputar Penyakit Jantung

Malaria adalah salah satu penyakit parasit tertua di dunia dan sangat sulit untuk dikendalikan.

Karena sifat penyakitnya, orang yang telah terinfeksi malaria dapat terinfeksi lagi tanpa sistem tubuh mengembangkan kekebalan atau sistem kekebalan.

Bahkan anak-anak, lebih menderita dengan terinfeksi oleh enam atau lebih dari mereka setiap tahun.

Di sisi lain, malaria dianggap sebagai beban ekonomi dan masalah sosial bagi beberapa negara Afrika.

Baca Juga: Soroti Tanggapan Faldo Maldini Soal Aksi Emosional Mensos, Gus Umar: Segitu Amat Benarkan Tindakan Bu Risma

Jadi untuk menanggulangi masalah ini, sejak awal dibutuhkan perhatian yang luas dari layanan medis karena berdampak pada ekonomi.

Sebelum sebuah studi menetapkan bahwa vaksin malaria dapat mencegah 5,4 juta kasus dan menyelamatkan nyawa setidaknya 23.000 anak di tahun-tahun awal penempatannya.

Dengan pengesahan ini, vaksin malaria yang disebut vaksin RTS, S, atau  Mosquirix, akan diluncurkan secara luas menyusul keberhasilan program simulasi yang dilakukan di Ghana, Kenya, dan Malawi.

Baca Juga: Terus Perluas Integrasinya, Fitur PeduliLindungi Segera Bisa Diakses di 50 Aplikasi Mitra

Adapun vaksin malaria ini dirancang khusus untuk sistem kekebalan anak-anak, juga akan menjadi tonggak sejarah yang mengakhiri pencarian 100 tahun untuk epidemi yang telah menewaskan lebih dari 500.000 orang setiap tahun.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x