Sebuah Ledakan Bom Mobil di Yaman Dikabarkan telah Menewaskan 6 Orang

- 11 Oktober 2021, 09:40 WIB
Ilustrasi ledakan.
Ilustrasi ledakan. /Pixabay/geralt./

PR DEPOK - Pada hari Minggu, 10 Oktober 2021, telah terjadi sebuah ledakan hebat di Yaman.

Dilaporkan, ledakan keras tersebut berasal dari bom mobil yang diduga ingin menargetkan iring-iringan Gubernur Ahmed Lamlas dan seorang Menteri Pertahanan Salem, Al-Suqatri.

Menurut kabar, keduanya merupakan anggota kelompok separatis di Yaman selatan. Mereka berdua berhasil selamat dari serangan teroris tersebut.

Baca Juga: Natasha Wilona Ungkap Perasaannya saat Tembak Jourdy Pranata: Nggak Tau deh Gimana Jadinya Nanti

Menteri Informasi Yaman, Moammar Al-Iryani, ledakan tersebut menyebabkan enam orang tewas seketika, di antara rekan-rekan Gubernur Ahmed Lamlas, serta melukai orang-orang yang pada saat itu berdekatan dengan lokasi kejadian.

Sumber pemerintahan setempat pun mengabarkan, orang-orang yang tewas dalam ledakan tersebut yaitu sekretaris pers gubernur, dan seorang fotografer Ahmed Lamlas, kepala detail dan keamanannya, serta seorang pengamat sipil.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, pihak berwenang langsung mengamankan jasad korban ledakan bom tersebut sembari menunggu kedatangan polisi dan pemadam kebakaran menuju lokasi kejadian.

Untuk diketahui bersama, Gubernur Ahmed Lamlas merupakan seorang sekretaris jenderal Dewan Transisi Selatan (STC) separatis, yang telah bersaing dengan pemerintah yang didukung Arab Saudi untuk menguasai Aden dan wilayah selatan Yaman yang lebih luas.

Baca Juga: China Kecam Pidato Presiden Tsai Ing-wen, Taiwan Dianggap Tutup Pintu Dialog untuk Damai

Selain itu, Al-Suqatri juga merupakan anggota STC yang didukung Uni Emirat Arab.

Juru bicara STC, Ali Al-Kathiri, menyalahkan kelompok militan Islam terkait ledakan tersebut.

Moammar Al-Iryani mengatakan pada pernyataannya, bahwa serangan itu bertujuan untuk mengacaukan daerah-daerah yang dikuasai pemerintah.

Dia juga menambahkan bahwa sangat diperlukannya untuk menerapkan fakta-fakta yang ditengahi Saudi untuk segera mengakhiri perebutan kekuasaan di Yaman selatan

Adanya ketidakstabilan di Yaman selatan mempersulit upaya perdamaian yang dipimpin oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengakhiri perang di Yaman yang telah menewaskan puluhan ribu orang di sana selama bertahun-tahun.

Baca Juga: Hasil UEFA Nations League 2021: Italia Berhasil Raih Juara 3 usai Kalahkan Belgia

Koalisi melakukan intervensi di Yaman pada Maret 2015 setelah Houthi menggulingkan pemerintah dari ibu kota Sanaa, serta memaksanya untuk melakukan rebase di selatan. Houthi menguasai sebagian besar di wilayah utara.

Puluhan ribu orang yang sebagian besarnya merupakan warga sipil, telah tewas dan jutaan telah mengungsi dari konflik Yaman, yang telah dijuluki sebagai bencana kemanusiaan terburuk di dunia oleh PBB.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah