Network
PR DEPOK - Berdasarkan penelitian, tiga jenis vaksin Covid-19 yakni Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson masih memiliki respons imun yang kuat selama delapan bulan usai disuntikan tanpa booster sekalipun.
Ketiga jenis vaksin tersebut terbukti meampu menghasilkan perlindungan yang kuat dan tahan lama terhadap risiko keparahan Covid-19.
Namun uniknya, ketiga vaksin menunjukkan cara yang berbeda dalam membentuk antibodi.
Baca Juga: Incar Raheem Sterling, Barcelona Buat Kemajuan Dalam Tawaran Pinjam Pemain Dari Manchester City
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari ABC News, Antibodi yang dibentuk oleh vaksin Pfizer dan Moderna tampaknya melonjak kemudian turun dengan cepat.
Sedangkan antibodi vaksin Johnson & Johnson cenderung stabil.
Di sisi lain, vaksin Pfizer dan Moderna mengandalkan teknologi yang sama yakni mRNA.
Sementara Johnson & Johnson menggunakan teknologi vektor virus untuk memicu berbagai jenis pembentukan imun.
Dalam studi tersebut, para ahli juga membandingkan sel-T yang dibentuk oleh ketiga vaksin itu.
Sel-T juga berperan penting dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Bahkan sel-T juga disebut-sebut dapat diandalkan karena mampu menawarkan perlindungan yang lebih tahan lama sekalipun antibodi dalam tubuh menurun.
Direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center, Dr. Dan Barouch mengatakan bahwa sel-T mampu meminimalisir tingkat keparahan bila terpapar Covid-19.
Baca Juga: Cara Daftar Bansos Online 2021 Lewat HP untuk Dapatkan Bantuan PKH dan Kartu Sembako
"Sel-T ikut andil sebagai agen perlindungan vaksin terhadap keparahan penyakit"
"Sel-T dalam vaksin Pfizer, Moderna, dan Johnson & Johnson bahkan relatif stabil selama delapan bulan," tuturnya.***
