Zhao mengungkapkan itu adalah "ujian rutin" untuk tujuan pengujian teknologi ramah lingkungan yang nantinya dapat digunakan kembali.
Ia menambahkan bahwa uji coba yang menurut kementerian luar negeri berlangsung pada Juli, bukan Agustus, adalah suatu hal yang penting untuk mengurangi biaya penggunaan pesawat ruang angkasa.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Kartu dan Temukan Nasihat Hidup untuk Anda
Selain itu, lanjutnya, hal itu dapat memberikan cara yang nyaman dan terjangkau dalam melakukan perjalanan pulang pergi manusia dari ruang angkasa.
Juru bicara kementerian itu juga mengklaim bahwa banyak negara telah melakukan tes serupa di masa lalu.
Perkembangan itu terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan Amerika Serikat, yakni saat badan-badan intelijen dilaporkan "terkejut" atas dugaan uji coba rudal.
Dua dari sumber yang dikutip oleh surat kabar itu mengatakan persidangan dengan menunjukkan bahwa China telah membuat kemajuan luar biasa dalam senjata hipersonik dan jauh lebih maju daripada yang disadari para pejabat AS.
Washington mengamati dengan cermat program modernisasi militer Beijing yang sedang berlangsung untuk menilai kemungkinan risiko yang ditimbulkan oleh pesaing strategisnya yang semakin ketat.
Program luar angkasa China dijalankan oleh militernya yang berkaitan erat dengan agenda militer dalam membangun rudal hipersonik dan teknologi lain yang dapat bersaing dengan kekuatan AS.