Bahkan menurut The Financial Times kemajuan China dalam mengembangkan rudal hipersonik telah mengejutkan intelijen AS.
Menurut seorang pejabat AS, pihaknya tidak tahu bagaimana China melakukan ini, meskipun AS memiliki teknologi yang sangat mirip dan lebih canggih, seperti pesawat ruang angkasa X-37B.
Baca Juga: Soal Konflik Yaman yang Tak Berkesudahan, PBB: Lebih dari 10.000 Anak Jadi Korban Perang
“Jika laporan FT itu benar, itu berarti China bersedia bekerja lebih keras dengan pendekatan eksotis untuk menembus pertahanan rudal AS,” katanya
Sementara itu, Drew Thompson, mantan direktur untuk China, Taiwan dan Mongolia di Kantor Menteri Pertahanan di AS, mengatakan bahwa Departemen Pertahanan dan komunitas intelijen telah memantau dan melacak berbagai program rudal China “selama bertahun-tahun”.
“Tanpa transparansi dalam program luar angkasa China, sulit untuk membuat penyangkalan yang kredibel”
“Saya pikir perhitungan Biden (mengenai China) berubah beberapa waktu lalu. Ini hanya memperkuat kesimpulan,” ujarnya.
Baca Juga: Prediksi dan Head to Head Persebaya vs Persela: Bajul Ijo Incar Kemenangan Kedua Beruntun
Sebaliknya, China membantah telah merahasiakan uji coba rudal hipersonik pada bulan Agustus yang mengitari bumi pada orbit rendah sebelum sempit hilang target dan dikabarkan dibawa oleh roket Long March.
China menilai laporan itu tidak akurat, dan latihan itu merupakan ujian teknologi yang dapat digunakan kembali yang dapat mengurangi biaya peluncuran pesawat ruang angkasa.