"Menurut pemahaman saya, tes ini adalah tes pesawat ruang angkasa rutin, digunakan untuk menguji teknologi pesawat ruang angkasa yang dapat digunakan kembali. Ini bisa memberikan cara yang nyaman dan murah bagi manusia untuk menggunakan ruang angkasa untuk tujuan damai," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.
Sebagai informasi, rudal hipersonik dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara dan seperti rudal balistik dapat mengirimkan hulu ledak nuklir.
Adapun rudal hipersonik dapat bermanuver, sehingga membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.
Negara-negara termasuk AS telah mengembangkan sistem untuk bertahan melawan rudal jelajah dan balistik, tetapi kemampuan mereka untuk melacak dan menjatuhkan rudal hipersonik tetap dipertanyakan.
Baca Juga: Stefan William dan Celine Evangelista Resmi Bercerai, Ramalan Mbak You Benar-benar Terwujud?
Bersama dengan China, AS, Rusia, dan setidaknya lima negara lain sedang mengerjakan teknologi hipersonik.
Sedangkan China telah secara agresif mengembangkan teknologi tersebut.***