Investor ritel kini telah menjadi kekuatan terbesar di pasar saham Korea Selatan. Pembelian bersih mereka senilai Rp564 triliun pada tahun 2020 membantu roket Kospi 31 persen lebih tinggi, kinerja terkuat oleh indeks benchmark G20 manapun.
Baca Juga: Selain Cristiano Ronaldo, 4 Pemain Berikut Bisa Mengakhiri Karier Internasional di Piala Dunia 2022
Mereka juga menyumbang dua pertiga dari perdagangan saham Korea Selatan pada tahun 2020 dan memegang 28 persen pasar pada akhir tahun.
Sebagai perbandingan, di negara tetangga Jepang, investor ritel menyumbang 22,7 persen dari perdagangan dan memiliki 16,8 persen pasar pada akhir Desember.
Pasukan investor ritel Korea Selatan telah menimbulkan tantangan baru bagi para pelaku pasar tradisional.
Meskipun telah menyebabkan permintaan yang sangat tinggi untuk IPO domestik, misalnya, hal itu juga membuat mereka sulit menentukan harga.
Dan dengan banyaknya investor ritel yang lebih memilih strategi DIY, industri reksa dana domestik juga sebagian besar tertinggal dalam ledakan ekuitas saat ini.
Investasi bersih di reksa dana lokal yang terutama berinvestasi di saham turun 11 persen menjadi Rp931 triliun tahun lalu yang menjadi penurunan paling tajam dalam satu dekade, menurut data industri.***