Agar Dapatkan Saran, Konten YouTube Seputar Perdagangan Saham Mulai Digemari di Korea Selatan

- 21 Oktober 2021, 14:35 WIB
Ilustrasi investasi saham.
Ilustrasi investasi saham. /Pixabay

SamproTV, yang dimulai pada 2019 dan kini memiliki 1,57 juta pelanggan, juga mencatat bahwa ia dapat dengan cepat menawarkan konten analisis pagi dan malam.

"Ketika ada pergerakan pasar yang drastis atau konten lain yang harus segera ditangani, kami menjadwalkan pertunjukan spontan," kata Kim Dong-hwan, pembawa acara utama saluran tersebut.

Baca Juga: Sinopsis Dredd, Aksi Polisi Masa Depan Lumpuhkan Geng Pemilik Obat Pengubah Realitas

Strategi saham DIY yang diambil dari saluran YouTube telah menjadi norma bagi banyak pedagang eceran di negara itu menjadi sebuah fenomena yang menurut para bankir terutama di Korea Selatan.

Cho mengatakan aktivitas saham berhasil untuknya. Dia baru mulai berdagang akhir tahun lalu namun pengembaliannya 8 persen sejauh tahun ini, mengalahkan kenaikan 5 persen di benchmark Kospi (.KS11).

Ia merasa tidak perlu beralih ke sumber keuangan tradisional atau menyimpan uangnya di reksa dana.

Sementara pasar ekuitas di seluruh dunia telah melihat lonjakan minat ritel karena pandemi memberi orang lebih banyak waktu dan motivasi untuk mencari keamanan finansial, reaksi di Korea Selatan sangat besar.

Baca Juga: Pastikan Kawal Ketat Dugaan Kasus Asusila Kapolsek Parigi, Ombudsman Tegas Tak akan Berhenti di Tahap Mediasi

Negara itu tahun lalu mengalami lonjakan 49 persen yang menakjubkan dalam jumlah orang yang berinvestasi di saham domestik menjadi 9,14 juta, sekitar 18 persen dari populasi, menurut data industri.

Loncatan angka tersebut berangkat dari kekecewaan pada pasar perumahan atau properti, di mana banyak anak muda mengalami serangkaian kenaikan pajak dan pembatasan hipotek.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x