Militer AS Klaim Telah Membunuh Pemimpin Senior Al-Qaeda Abdul Hamid Al-Matar di Suriah

- 23 Oktober 2021, 11:47 WIB
Ilustrasi militer AS.
Ilustrasi militer AS. /Sumber: Military/
 
PR DEPOK - Militer AS klaim telah membunuh pemimpin senior al-Qaeda Abdul Hamid al-Matar dalam serangan pesawat tak berawak di Suriah.
 
"Kematian pemimpin senior al-Qaeda akan mengganggu keberlangsungan kelompok ini," ujar Mayor Angkatan Darat AS John Rigsbee dalam sebuah pernyataan tertulis.
 
"Mereka akan terganggu dalam merencanakan dan melakukan serangan global yang mengancam warga AS, sekutu kami, dan warga sipil yang tidak berdosa," lanjutnya.
 
 
Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera pada Sabtu, 23 Oktober 2021, tidak ada korban lain yang diketahui dari serangan tersebut.
 
Rigsbee juga menambahkan bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan pesawat tak berawak versi MQ-9.
 
Menurut laporan, serangan terhadap pemimpin senior al-Qaeda itu terjadi dua hari setelah sebuah pos milik AS di Suriah bagian selatan telah diserang.
 
“Al-Qaeda terus menghadirkan ancaman bagi Amerika dan sekutu kami,"
 
"Al-Qaeda menggunakan Suriah sebagai tempat yang aman untuk membangun kembali, berkoordinasi dengan afiliasi eksternal, dan merencanakan operasi eksternal,” kata Rigsbee.
 
Rigsbee tidak mengatakan apakah serangan pesawat tak berawak AS dilakukan sebagai pembalasan atas serangan itu. Dia juga tidak mengatakan di wilayah Suriah mana serangan itu dilakukan.
 
 
Sebelumnya pada September lalu, Pentagon juga melakukan serangan di Suriah barat laut yang dikuasai pemberontak, menewaskan pemimpin senior al-Qaeda lainnya, Salim Abu-Ahmad.
 
Serangan udara dengan pesawat tak berawak itu dilakukan di dekat provinsi Idlib, Suriah.
 
Sebagian besar Idlib dan Aleppo yang berdekatan tetap berada di tangan oposisi bersenjata Suriah, yang didominasi oleh kelompok-kelompok bersenjata termasuk Hayat Tahrir al-Sham yang dulunya terkait dengan al-Qaeda.
 
Perang yang sedang berlangsung di Suriah telah menciptakan medan perang yang kompleks yang melibatkan tentara asing, milisi dan kelompok bersenjata lainnya yang terkait dengan al-Qaeda, ISIS.
 
Perang telah menewaskan sekitar setengah juta orang sejak dimulai pada 2011 dengan tindakan keras brutal terhadap protes anti-pemerintah.***
 

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x