Akan tetapi, lanjut UKSHA, masih diperlukan lebih banyak bukti untuk mengetahui apakah ini karena perubahan perilaku virus atau kondisi epidemiologis.
Menurut statistik resmi, varian Delta asli yang pertama kali diidentifikasi di India tetap sangat dominan di Inggris telah mencapai sekitar 99,8 persen dari semua kasus.
Terdapat 15.120 kasus VUI-21OCT-01 baru yang dikonfirmasi oleh seluruh rangkaian genom di Inggris sejak pertama kali terdeteksi pada Juli lalu.
Pada pekan lalu, VUI-21OCT-01 menyumbang sekitar enam persen dari semua kasus Delta yang dikonfirmasi melalui sekuensing seluruh genom di sembilan wilayah Inggris.
Baca Juga: Bali United Kalah Atas Bhayangkara FC, Stefano Cugurra Beberkan Alasannya
"Namun, perubahan kecil mungkin cukup untuk menyebabkan perbedaan sifat virus dalam beberapa keadaan. UKHSA memantau ini dengan cermat," ujar UKHSA.
Kepala Eksekutif UKHSA, Dr Jenny Harries, mengatakan pihaknya sedang melakukan penyelidikan laboratorium dan epidemiologi untuk lebih memahami sifat-sifat varian ini.
“Virus sering bermutasi secara acak, dan tidak disangka varian baru akan terus muncul seiring pandemi berlangsung, terutama saat tingkat kasus tetap tinggi,” katanya.
“Ini adalah bukti ketekunan dan keahlian ilmiah rekan-rekan saya di UKHSA, dan kapasitas pengurutan genom yang dikembangkan melalui pandemi," tutur dia lagi.