PR DEPOK - Saad Al Jabri, seorang mantan perwira senior intelijen, menuding Putra Mahkota Mohammed bin Salman sebagai psikopat tanpa empati.
Tudingan Saad Al Jabri ini dilontarkan atas landasan bualan Putra Mahkota Mohammed bin Salman bahwa dia bisa membunuh penguasa kerajaan saat itu, yakni Raja Abdullah.
Dalam wawancara di TV AS, Saad Al Jabri mengatakan bahwa dia telah diperingatkan seorang rekan pada tahun 2008, setelah pembunuhan Jamal Khashoggi di konsulat Arab Saudi.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, Senin 25 Oktober 2021, Saad Al Jabri menambahkan bahwa tim pembunuh Arab Saudi sedang menuju ke Kanada untuk membunuhnya.
Sebelumnya, Saad Al Jabri diketahui telah melarikan diri dari Arab Saudi pada Mei 2017 dan tinggal di pengasingan di Kanada.
Dikabarkan sebelumnya, beberapa detail dari dugaan pembunuhan tersebut, yang dirinci dalam litigasi di AS dan Kanada, telah dilaporkan.
Namun dalam wawancara itu yang merupakan pertama kalinya Saad Al Jabri berbicara secara terbuka, dia menceritakan tentang perpisahannya dengan Pangeran Mohammed.
Baca Juga: Terawang Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia, Denny Darko: Sudah di Depan Mata Tinggal...