Rusia Kecam Negara G20 atas Kebijakan Vaksin, Vladimir Putin: Akibat Persaingan yang Tidak Jujur

- 31 Oktober 2021, 17:30 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Presiden Rusia, Vladimir Putin. /Reuters

Presiden China Xi Jinping seperti Putin, tidak melakukan perjalanan ke Roma untuk KTT G20 dan berpartisipasi melalui virtual video membuat seruan serupa untuk saling menyerukan pengakuan vaksin.

Putin dan Xi dikatakan telah menghindari bepergian ke Italia karena pengetatan pembatasan virus corona di negara asal mereka.

Baca Juga: Krisis Diplomatik Lebanon-Arab Saudi Memburuk, Utusan Diplomat Diusir hingga Impor Dilarang

Di Rusia, kasus-kasus baru melonjak meskipun tersedia vaksin Sputnik V, Putin memerintahkan liburan ditutup selama seminggu mulai Sabtu kemarin untuk menahan penyebaran virus.

Pihak berwenang Rusia mengatakan jumlah infeksi harian telah meningkat menjadi 40.251, rekor negara itu sejak awal pandemi, dengan hanya 32,5 persen dari populasi yang divaksinasi penuh.

Kementerian Kesehatan Rusia akan merekomendasikan penggunaan vaksin Sputnik Light untuk melawan Covid-19 hanya sebagai pendorong bagi orang yang telah divaksinasi, kantor berita Rusia mengutip pernyataan menteri kesehatan tersebut.

Baca Juga: Chelsea Tetap Membumi, Thomas Tuchel Tidak Ingin Sombong dan Mengatakan Hal Ini

Rusia sebelumnya telah mempromosikan Sputnik Light, yang terdiri dari suntikan pertama Sputnik V, sebagai vaksin mandiri yang efektif, serta booster yang dapat dikombinasikan dengan vaksin non-Rusia.

“Seiring dengan perkembangan varian Delta, pasti akan ada perubahan yang dibuat hari ini pada rekomendasi metodologis pada vaksinasi” 

“Kami melihat bahwa kualitas kekebalan yang lebih tinggi terbentuk setelah vaksinasi dua tahap, dan ini sangat penting untuk menjaga kesehatan,” ucap Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah