Krisis Diplomatik Lebanon-Arab Saudi Memburuk, Utusan Diplomat Diusir hingga Impor Dilarang

- 31 Oktober 2021, 16:50 WIB
Pendukung Hizbullah Lebanon membawa peti mati seseorang yang tewas dalam kekerasan di Beirut pada 15 Oktober 2021.
Pendukung Hizbullah Lebanon membawa peti mati seseorang yang tewas dalam kekerasan di Beirut pada 15 Oktober 2021. /Mohamed Azakir/Reuters

PR DEPOK - Arab Saudi telah memerintahkan duta besar Lebanon untuk pergi dalam waktu 48 jam pada Jumat, 29 Oktober 2021 lalu.

Arab Saudi juga telah melarang semua impor Lebanon sebagai tanggapan atas komentar kritis yang dibuat oleh seorang menteri Lebanon tentang intervensi militer yang dipimpin Saudi di Yaman.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Minggu, 31 Oktober 2021, perpecahan diplomatik melemparkan kabinet Lebanon ke dalam krisis lebih lanjut karena mencoba untuk menggalang dukungan Arab.

Baca Juga: Chelsea Tetap Membumi, Thomas Tuchel Tidak Ingin Sombong dan Mengatakan Hal Ini

Keputusan Riyadh muncul beberapa hari setelah wawancara dengan Menteri Informasi George Kordahi ditayangkan oleh sebuah acara online yang berafiliasi dengan salah satu media di Qatar.

Kordahi, dalam komentar yang dibuat pada 5 Agustus 2021 lalu, menyebut perang di Yaman adalah sia-sia.

Kordahi menyebutkan bahwa Yaman telah menjadi sasaran agresi dan bahwa Houthi yang bersekutu dengan Iran membela diri.

Baca Juga: Pria di Spanyol Tewas Akibat Kehabisan Darah Usai Ditanduk Saat Festival Lari Banteng

Menurut laporan, perselisihan tersebut merupakan tantangan terbaru bagi kabinet Perdana Menteri Najib Mikati yang sudah berada dalam kelumpuhan politik atas pertikaian seputar penyelidikan ledakan pelabuhan Beirut.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah