Seniman Asal Jerman Ubah Dinding Kotor di Bendungan Besar Prancis Jadi Indah Melalui 'Grafiti Terbalik'

- 2 November 2021, 20:19 WIB
Ilustrasi - Seniman asal Jerman berhasil ubah dinding kotor jadi indah lewat 'grafiti terbalik'.
Ilustrasi - Seniman asal Jerman berhasil ubah dinding kotor jadi indah lewat 'grafiti terbalik'. /Pixabay/wallner

PR DEPOK - Seniman grafiti Jerman, Klaus Dauven telah membawa perubahan pada seni jalanan.

Sejak tahun 1997 ketika Dauven, yang masih belajar di akademi seni di Düsseldorf dan di Münster, muncul dengan ide baru untuk membuat "grafiti terbalik".

"Grafiti terbalik adalah bentuk grafiti yang lebih konseptual dan lebih dapat ditoleransi di mata pemilik bangunan,” kata sejarawan seni Gregor Jansen, yang mengepalai Düsseldorf Kunsthalle sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Local.de, Selasa, 2 November 2021.

Baca Juga: Tak Ada Perbedaan, Menpora Jamin Kesejahteraan Atlet Disabilitas dan Non-Disabilitas

Menurutnya, grafiti terbalik merupakan efek negatif mengambil pembalikan sehingga pesan visualnya terlihat indah.

"Dalam pandangannya, pendekatan minimalis dari grafiti terbalik adalah bentuk yang lebih menarik,” ucap Jansen.

Karya terbaru Dauven yang terbesar saat ini adalah yang terpampang di sebuah bendungan besar di Prancis seluas enam atau tujuh lapangan sepak bola.

Baca Juga: Iklan Kim Seon Ho Kembali Tampil di Merek Skin Care 'La Roche-Posay'

Dauven dengan sangat hati-hati dalam membersihkan dinding untuk meninggalkan karya seni yang rumit.

"Beberapa karya saya berukuran cukup besar," kata Dauven.

"Saya bersama tim yang terdiri dari delapan orang, kami membersihkan lumpur dari belakang bendungan di Vouglans dekat perbatasan Prancis-Swiss," ucap Dauven, setelah menyelesaikan pekerjaan rumit yang membutuhkan 2.500 titik laser untuk diselesaikan.

Dauven yang diketahui telah berusia 55 tahun ini telah menghidupkan karya besarnya di Jerman, Prancis, Jepang, dan Korea Selatan.

Baca Juga: Ramalan Kartu Tarot untuk 4 Zodiak di Bulan November 2021, Ada Aries hingga Cancer

Dia telah menciptakan karya seni di jembatan, dinding bendungan dan dermaga pelabuhan, meninggalkan gambar tanaman, hewan, dan wajah.

Dauven memilih motifnya karena terinspirasi terutama oleh lingkungan di sekitar struktur yang dia kerjakan. Namun, tunduk pada unsur-unsurnya, karya-karyanya bersifat fana.

"Motifnya tergantung pada kemiringan dinding, arah langit dan iklim," ucapnya.

"Di Jepang, lukisan saya di dinding bendungan benar-benar hilang setelah dua tahun, di wilayah Eifel itu bertahan lima sampai enam tahun," tutur Dauven menambahkan.

Baca Juga: Begini Cara Cek Daftar Nama Penerima BSU Subsidi Gaji Rp1 Juta di Dua Link Berikut Ini

Menurut Dauven, seniman yang menjadi pelopor bentuk seni yang dikenal sebagai "grafiti terbalik" juga berasal dari Kreuzau di Rhine-Westphalia Utara.

Di dinding “grafiti terbalik” tidak disemprot dengan cat, tetapi dirawat dengan pembersih bertekanan tinggi.

Proses itu menggunakan tekanan 250 bar yang sangat tinggi dan jet air yang menyemprotkan kotoran dari permukaan, meninggalkan motif seperti siluet.

Dauven tidak menciptakan "Grafiti Terbalik" sepenuhnya sendiri. Ada juga orang Inggris Paul 'Moose' Curtis juga datang dengan idenya sekitar waktu yang sama.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Local.de


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x