Dua anggota tim perunding TLP dan satu dari pihak pemerintah menyebutkan bahwa inti dari kesepakatan itu adalah mencabut larangan dan mengizinkan kelompok tersebut mengikuti pemilihan umum.
"Negara telah mengakui bahwa TLP bukanlah kelompok teroris atau kelompok terlarang," ujar anggota dari tim negosiasi TLP, Bashir Farooqi.
Baca Juga: 6 Waktu Terbaik Mengaplikasikan Body Lotion agar Kulit Tetap Lembap dan Cerah
Selain itu, pemerintah Pakistan telah setuju untuk tidak menentang pembebasan pemimpin kelompok yang dipenjara serta hampir 2.300 aktivis dan menghapus nama-nama mereka dari daftar teroris.
Menteri Hukum Provinsi Punjab, Raja Basharat mengatakan hampir 1.000 aktivis telah dibebaskan. Sementara itu Menteri Penerangan Fawad Chaudhry tidak menanggapi permintaan komentar.
Penyelesaian itu terjadi setelah tujuh petugas polisi tewas dan ratusan lainnya terluka saat mereka menghadapi ribuan demonstran TLP yang berbaris di jalan raya tersibuk Pakistan dari kota timur Lahore ke Ibu Kota Islamabad.
Baca Juga: Jenderal Andika Perkasa Diusulkan Jadi Calon Pangilma TNI oleh Jokowi Sebelum Kunker ke Luar Negeri
Kelompok, yang dapat memobilisasi ribuan pendukung, lahir pada tahun 2015 dari kampanye protes untuk mencari pembebasan seorang penjaga polisi.
Kabarnya petuga polisi tersebut telah membunuh seorang gubernur provinsi pada tahun 2011 atas seruannya untuk mereformasi undang-undang penistaan agama.
Lebih jauh, pemilihan nasional berikutnya dijadwalkan pada 2023 dan para analis memperkirakan kelompok-kelompok politik akan mulai bersiap mulai awal tahun depan.