Sementara itu, polisi Sudan mengatakan demonstrasi Sabtu kemarin berlangsung damai tetapi dengan cepat keluar jalur, televisi pemerintah melaporkan.
Polisi mengatakan 39 petugas polisi terluka parah setelah pengunjuk rasa menyerang kantor polisi.
Perlawanan terhadap kekuasaan militer
Melanjutkan kampanye pemogokan sipil dan protes, puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan-jalan ibu kota dan di tempat lain untuk memprotes kudeta bulan lalu.
Jenderal Abdel Fattah al-Burhan pada Kamis mengangkat kembali dirinya sebagai kepala Dewan Berdaulat, sementara Mohamed Hamdan Dagalo, pemimpin Pasukan Pendukung Cepat (RSF) paramiliter yang ditakuti yang juga dikenal sebagai Hemeti, mempertahankan jabatannya sebagai wakil.
Dan menurut pengakuan Jenderal al-Burhan, militer akan menyerahkan kepemimpinan badan tersebut kepada warga sipil dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Link Nonton dan Spoiler Anime Demon Slayer: Kimetsu No Yaiba Mugen Train Arc Episode 5
Perkembangan tersebut telah membuat marah aliansi pro-demokrasi dan membuat frustrasi negara-negara Barat yang telah mendesak militer untuk membalikkan kudetanya.
“Protes terus berlanjut, semakin banyak orang bergabung dalam protes, mereka meneriakkan bahwa mereka tidak menginginkan kekuasaan militer,” ujar salah satu sumber yang melaporkan dari Khartoum.