PR DEPOK - Seorang pejabat Israel mengatakan negaranya harus mendukung Jenderal Abdel Fattah al-Burhan setelah melakukan kudeta pemerintahan sipil di Sudan.
Menurutnya, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye pada Minggu, 31 Oktober 2021, lebih mudah meningkatkan hubungan dengan Burhan daripada Perdana Menteri yang digulingkan Abdalla Hamdok.
"Mengingat fakta bahwa militer adalah kekuatan yang lebih kuat di negara itu, dan karena Burhan adalah panglima tertingginya, peristiwa Senin malam meningkatkan kemungkinan stabilitas di Sudan," ujar pejabat Israel itu.
Baca Juga: RANS Entertainment Kolaborasi Dengan SCM, Raffi Ahmad Siapakan RANS Building di Masa Depan
Sebelumnya pada Oktober tahun lalu, Sudan menyetujui kesepakatan yang ditengahi AS untuk menormalkan hubungan dengan Israel, mengikuti langkah serupa yang dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain.
Namun, menurut laporan berita Pemerintah Sudan, perjanjian itu masih perlu disetujui oleh parlemen Sudan yang berisi sipil dan militer.
Namun di lain sisi, Amerika Serikat mengatakan bahwa pihaknya akan menilai kembali normalisasi hubungan antara Sudan dan Israel sehubungan dengan kudeta.
"Banyak mitra yang sekarang kami ajak bicara telah menyatakan tingkat kekhawatiran dan kecaman yang sama atas apa yang terjadi di Khartoum"