Network
PR DEPOK - Sudan sekali lagi terjebak dalam kekacauan menyusul kudeta militer terhadap kepemimpinan sipil negara itu.
Ancaman terbaru bagi transisi demokrasi yang rapuh di Sudan dua setengah tahun setelah revolusi rakyat yang menggulingkan rezim Omar al-Bashir.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Eye, apa yang terjadi di Sudan sekarang?
Baca Juga: Cara Klaim JHT secara Online Beserta Syarat yang Diperlukan
Pada Senin, 25 Oktober 2021 dini hari, angkatan bersenjata Sudan menangkap lima menteri dari kabinet transisi, termasuk Perdana Menteri Abdalla Hamdok.
Kemudian, Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, kepala tentara dan ketua Dewan Penguasa Transisi (TSC), menyatakan keadaan darurat di seluruh negeri serta mengumumkan pembubaran TSC dan pemerintah.
Burhan mengatakan dia akan membentuk pemerintah "kompeten" yang akan memerintah Sudan hingga pemilihan umum Juli 2023.
Baca Juga: Soal Harga Tes PCR Rp300 Ribu, DPR Minta Tindak Tegas Pihak yang Tak Jalankan Perintah Presiden
Ia juga bersumpah bahwa militer akan memimpin Sudan hingga pemerintah sipil terpilih.
