PR DEPOK - Amerika Serikat (AS) secara tegas mengutuk adanya tindakan yang dilakukan kudeta militer kepada kepemimpinan sipil di Sudan.
"AS mengutuk tindakan yang diambil pasukan militer Sudan," kata Jubir Departemen Luar Negeri AS, Ned Price dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Middle East Monitor pada Selasa, 26 Oktober 2021.
"Penangkapan pejabat pemerintah sipil dan pemimpin politik lainnya, termasuk PM Abdalla Hamdok telah merusak transisi negara itu ke pemerintahan sipil yang demokratis," ucap Ned Price menambahkan.
Baca Juga: Harris Vriza dan Haviza Devi Kompak Ingin Jalin Hubungan Lebih Serius, Balikan?
Menyusul adanya kudeta militer Sudan kepada pemimpinan sipil di negara tersebut, Ned Price mengatakan bahwa AS akan menghentikan bantuan dana darurat sebesar Rp9,9 triliun.
"Mengingat perkembangan ini, kami menghentikan bantuan Rp9,9 triliun dalam alokasi bantuan darurat dari dana dukungan ekonomi untuk Sudan," ujar dia secara tegas.
Diketahui sebelumnya, angkatan bersenjata Sudan menangkap lima menteri dari kabinet transisi, termasuk Perdana Menteri Abdalla Hamdok.
Ketua Dewan Penguasa Transisi (TSC), Jenderal Abdel Fattah al-Burhan, mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri dan pemerintah sipil sementara telah dibubarkan.
Baca Juga: Vincent Verhaag Ungkap Pesan Menyentuh dari El Barack: Dia Ngomong 'Pah, Jangan Tinggalkan Aku Ya'