Kamboja Hapus Aturan Karantina, Berlaku bagi WNA dan Masyarakat yang Sudah Memenuhi Syarat Ini

- 15 November 2021, 08:50 WIB
Ilustrasi karantina Covid-19 di Kamboja.
Ilustrasi karantina Covid-19 di Kamboja. /Pixabay/

PR DEPOK - Kamboja berhenti mewajibkan karantina bagi masyarakat yang melakukan perjalanan.

Selain masyarakat setempat di Kamboja, hal ini juga diperuntukan bagi Warga Negara Asing (WNA) mulai terhitung 15 November.

Namun, aturan tersebut hanya berlaku untuk mereka yang mengikuti aturan dan ketentuan yang telah ditetapkan Pemerintah Kamboja.

Baca Juga: Serangan Militan di Burkina Faso Kembali Tewaskan 20 Orang, 19 di Antaranya Polisi Militer

Adapun aturan dan ketentuannya yaitu telah divaksinasi Covid-19 dengan mendapat suntikan dua dosis.

Kamboja sendiri merupakan salah satu negara di Asia Tenggara yang telah mewajibkan karantina selama lebih dari 18 bulan.

Perdana Menteri Kamboja, Hun Sen membuat sebuah pengumuman bahwa orang yang telah divaksinasi dua dosis dan memiliki tes Covid-19 negatif akan diizinkan untuk bepergian ke seluruh Kerajaan Kamboja.

Hun Sen mengatakan bahwa mereka yang akan bepergian harus menunjukkan tes negatif 72 jam sebelum bepergian.

Baca Juga: Segera Menuju Klub Impiannya, Kylian Mbappe Akan Menandatangani Pra-Kontrak dengan Real Madrid

Namun, mereka yang tidak divaksinasi wajib menjalani karantina selama 14 hari.

Menurut Hun Sen, ini adalah cara yang cepat untuk membuka kembali negara dan memfasilitasi perjalanan bagi masyarakat.

Bagi masyarakat yang ingin pergi ke luar negeri dan kembali ke Kamboja tidak perlu melakukan karantina lagi, jika mengikuti aturan tersebut.

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Channel News Asia, Kamboja telah memvaksinasi hampir 90 persen, yaitu lebih dari 16 juta jumlah penduduknya.

Baca Juga: Prabowo Tegur Fadli Zon Soal Sindiran 'Banjir Sintang' ke Jokowi, Ferdinand: Mestinya Diberi Sanksi

Hal ini merupakan salah satu yang tertinggi di dunia karena Pemerintah Kamboja telah memvaksinasi sebagian besar anak-anaknya usia 6 dan 12 tahun.

Pemerintah Kamboja juga saat ini telah memulai program vaksinasi untuk mencapai target.

Oleh sebab itu, Kamboja telah memutuskan untuk kembali hidup normal.

Kamboja mencatat bahwa penurunan harian paling tajam dari kasus Covid-19 turun dari 978 pada 30 September menjadi 232 pada 1 Oktober.

Adapun penurunan 76 persen dalam sehari ini disebabkan oleh perubahan pendekatan yang diambil terhadap adanya pengujian.

Baca Juga: Ajang Balap IATC 2021 di Mandalika Resmi Ditunda, Gubernur NTB Zulkieflimansyah Ungkap Alasannya

Hal ini dilakukan dengan menghilangkan pengujian acak dari individu tanpa gejala.

Oleh sebab itu, jumlah yang dilaporkan hanya mencerminkan kasus yang telah ditunjukkan untuk pengujian setelah timbulnya gejala.***

Editor: Bayu Nurullah

Sumber: Channel New Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x