Network
PR DEPOK – Pemimpin China, Xi Jinping dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah berkomunikasi secara virtual pada 15 November 2021.
Dalam pertemuan itu,bJoe Biden dan Xi Jinping menekankan seluruh dunia harus mengindari konflik apapun di seluruh dunia.
Hak asasi manusia dan masalah lainnya di kawasan Indo-pasifik akan menjadi fokus Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Ternyata Inilah Alasan Chelsea Datangkan Saul Niguez, Meski Tidak Masuk Rencana Thomas Tuchel
Xi Jinping memangil Joe Biden sebagai “teman lama” dan mereka berjanji akan mengintensifkan komunikasi dan kerja sama.
"Mungkin saya harus memulai dengan lebih formal, meskipun Anda dan saya tidak pernah seformal itu satu sama lain," kata Joe Biden sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters pada 16 November 2021.
Mendengar hal tersebut, Xi Jinping tersenyum lebar dan mengatakan jika seluruh negara harus bersinergi, bukan berkonflik.
Baca Juga: Wabah Flu Burung Dilaporkan Menyebar Luas di Eropa dan Asia, China Mengidentifikasi 21 Infeksi Baru
"Anda dan saya telah membicarakan hal ini, semua negara harus bermain dengan aturan jalan yang sama," ujar Xi Jinping.
Hal ini diyakini Joe Biden sebagai upaya mengondusifan hubungan bilateral Amerika Serikat dengan China yang berpengaruh terhadap seluruh dunia.
“Tampaknya bagi saya memiliki dampak mendalam tidak hanya di negara kita, tetapi terus terang di seluruh dunia,” kata Joe Biden.
Baca Juga: Ketahui 5 Manfaat dari Pasta Gigi, Salah Satunya Menghilangkan Noda Coklat pada Gelas
Lalu Xi Jinping menekankan bahwa Amerika Serikat dan China merupakan dua negara dengan ekonomi terbesar di dunia yang perlu kerja sama.
"Sebagai dua ekonomi terbesar di dunia dan anggota tetap Dewan Keamanan PBB, China dan Amerika Serikat perlu meningkatkan komunikasi dan kerja sama,” ujar Xi Jinping.
Pertemuan virtual ini diinisiasi oleh Joe Biden dengan tujuan agar tensi ketegangan yang terjadi dapat diturunkan.
Baca Juga: Twibbon Hari Anak Sedunia 2021 Gratis, Gunakan dan Bagikan di Media Sosial Anda
Amerika Serikat dan China tidak setuju tentang asal usul pandemi Covid-19, aturan perdagangan dan persaingan, perluasan persenjataan nuklir Beijing, serta tekanan yang meningkat terhadap Taiwan.***
