Menurut sebuah laporan berjudul "Reckoning with the US Role in Global Ocean Plastic Waste" diamanatkan oleh Kongres sebagai bagian dari Save Our Seas 2.0 Act,
Hal tersebut juga menjadi undang-undang pada Desember 2020.
Baca Juga: Temani Aurel Hermansyah Jenguk Anak Kedua Raffi Ahmad dan Nagita Slavina, Atta Halilintar: Aku Takut
Margaret Spring, Chief science Officer dari Monterey Bay Aquarium, mengatakan bahwa
keberhasilan penemuan plastik yang ajaib di abad ke-20 juga telah menghasilkan banjir sampah plastik skala global.
Margaret Spring adalah ketua dari komite ahli yang menyusun laporan tersebut.
Margaret juga mengatakan bahwa sampah plastik global adalah 'krisis lingkungan dan sosial' yang berdampak pada komunitas pedalaman dan pesisir, sungai yang tercemar, danau dan pantai.
Baca Juga: Dude Harlino Berulang Tahun, Alyssa Soebandono Sampaikan Pesan Haru kepada sang Suami
Hal itu menyebabkan beban ekonomi pada masyarakat, satwa liar yang terancam punah dan perairan yang terkontaminasi yang bergantung pada manusia untuk rantai makanan.
Menurut laporan tersebut, bahwa poduksi plastik global meningkat dari 20 juta ton pada 1966 menjadi 381 juta ton pada 2015, meningkat 20 kali lipat selama setengah abad.***