Konflik Antar Suku Kembali Terjadi di Sudan, 48 Orang Dilaporkan Tewas

- 8 Desember 2021, 07:08 WIB
Ilustrasi korban tewas akibat konflik antar suku di Sudan.
Ilustrasi korban tewas akibat konflik antar suku di Sudan. /Pixabay/Gerd Altmann/

Selain itu, Dewan juga menekankan perlunya untuk menghadapi kelompok-kelompok yang berusaha menciptakan ketidakstabilan dan memicu kepanikan di antara warga.

Hal tersebut diharapkan dapat menegakkan aturan hukum, membatasi aliran senjata dari negara-negara tetangga yang dilanda krisis, dan mampu menghentikan perdagangan ilegal.

Baca Juga: Mendagri Sebut PPKM Level 3 saat Nataru Hanya Ganti Judul, Alvin Lie: Rakyat Makin Bingung, Mana yang Benar?

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Prokerala, Wilayah Darfur sering terjadi perang saudara sejak 2003 selama pemerintahan mantan Presiden Omar al-Bashir, yang digulingkan pada April 2019.

Pemerintah transisi di Sudan berusaha untuk mengakhiri konflik bersenjata di kawasan itu melalui kesepakatan yang dicapai pada 3 Oktober 2020.

Namun beberapa kelompok bersenjata belum menandatangani kesepakatan tersebut.

Selama bertahun-tahun, upaya untuk mengakhiri konflik suku yang telah mengganggu penduduk setempat dan pihak berwenang belum berhasil.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Depok 8 Desember 2021: Hujan Turun Sepanjang Hari, Waspadai Genangan Air dan Risiko Banjir

Adapun banyak faktor yang yang menyebabkan meningkatnya kekerasan di Darfur termasuk gangguan keamanan dan akses suku terhadap senjata.

Sementara itu, beberapa bagian wilayah di Sudan tersebut belum memiliki pemerintahan yang efektif.***

Halaman:

Editor: Bayu Nurullah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x