Jadi Sumber Awal Penyebaran Virus Corona, Begini Kondisi Tiongkok Saat Ini

- 4 Februari 2020, 08:57 WIB
KONDISI Tiongkok di tengah wabah virus corona.*
KONDISI Tiongkok di tengah wabah virus corona.* /Foto Istimewa PR

PIKIRAN RAKYAT - Setelah berganti bulan, virus corona yang pertama kali muncul di Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok masih terus mewabah, bahkan hingga ke puluhan negara lain di dunia.

WHO telah memberikan peringatan terkait wabah virus berbahaya ini. Mereka menyatakan bahwa virus corona ada pada tingkatan status 'seluruh dunia harus waspada', artinya virus ini amat sangat berbahaya dan memiliki kemampuan penularan yang cepat.

Meskipun, pihak WHO sendiri percaya bahwa rantai penularan virus ini masih bisa diputus.

Menurut data terbaru yang telah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com, korban tewas dalam kasus virus corona di Tiongkok adalah 304 jiwa per Minggu, 2 Februari 2020 dan total keseluruhan kasus di Tiongkok ada 14.380.

Baca Juga: Satu Warga Depok Diduga Meninggal karena DBD, Dinkes Lakukan Investigasi 

Melihat begitu berbahayanya virus ini, pemerintah negara di luar Tiongkok juga melakukan upaya pencegahan penularan virus tersebut dengan menarik semua warga negara mereka yang menetap di Tiongkok untuk kembali pulang.

Beberapa negara seperti Rusia, Australia, Malaysia, bahkan Indonesia sudah menjemput warga negara mereka masing-masing.

Dalam kasus Indonesia, penjemputan WNI dari Provinsi Hubei, Tiongkok dilaksanakan pada Sabtu, 1 Februari kemarin dan kini WNI asal Wuhan tengah menjalani masa karantina selama 14 hari di pulau Natuna.

Baca Juga: Gus Sholah Wafat, MUI Depok: Kematian Seorang Ulama, Sama dengan Kematian Alam 

Dari daruratnya kondisi ini, tim Pikiran-Rakyat.com mengamati bagaimana kondisi masyarakat luas yang ada di Tiongkok. Apakah hidupnya masih berjalan seperti biasa atau negara berada dalam keadaan chaos.

Berikut Pikiran-Rakyat.com merangkum kondisi negara Tiongkok.

Sekolah Seperti Biasa

Pendidikan tidak bisa berhenti begitu saja. Anak-anak di Tiongkok tetap belajar seperti biasanya pada periode baru di musim semi.

Baca Juga: Polisi Gadungan di Depok Kembali Beraksi, 2 Orang Jadi Korban 

Namun, virus corona membuat Pemerintah Tiongkok memberhentikan seluruh kegiatan belajar-mengajar yang dilakukan di gedung-gedung sekolah di seluruh penjuru negeri.

Beberapa sekolah mengantisipasi kondisi darurat virus corona dengan menyajikan sekolah dan kuliah secara online.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Xinhua, para siswa ditawarkan melakukan pembayaran untuk semester ini dengan metode pembelajaran online.

Zhu Jenfei adalah satu contoh murid SMA di Hefei yang melakukan studi secara online akibat adanya virus corona.

Meskipun lokasi belajar adalah rumahnya sendiri, anak ini tetap memperhatikan upaya pencegahan tersebarnya virus dengan mengenakan masker ketika belajar.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini, 04 Februari 2020 

Seorang Guru dari SMA Hefei, Tiongkok Timur, Yu Ying juga melakukan kegiatan mengajar secara online karena pemerintah tidak memperbolehkan sekolah dibuka untuk sementara ini.

Cairan Disinfektan bagi Kereta

Di Provinsi Guangzhou, Tiongkok Barat, stasiun kereta api mendapat semprotan cairan disinfektan.

Para petugas kereta api yang mengenakan alat pelindung lengkap menyemprotkan cairan tersebut pada setiap sudut dari mulai lantai, dinding, toilet, wastafel, gerbong kereta, dan apapun yang akan bersentuhan dengan kulit manusia.

Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari ini, 04 Februari 2020 

Pasokan Kebutuhan Makanan Tetap Stabil

Kota-kota besar di Tiongkok tetap memiliki pasokan kebutuhan makanan yang stabil di berbagai super market.

Supermarket Xining di Provinsi Qinghai, Tiongkok Barat Laut, tetap memiliki pasokan kebutuhan sehari-hari seperti tepung terigu dan kebutuhan lainnya.

Dalam kondisi darurat seperti ini, pasokan makanan bisa saja tidak merata antara satu wilayah dengan wilayah lain.

Maka dari itu pihak pemerintah Tiongkok terus meningkatkan upaya untuk memastikan pasokan yang ada hari ini, terus berkelanjutan hingga hari-hari ke depan. Selain adanya pasokan bahan makanan, harga yang stabil pun menjadi perhatian utama bagi pemerintah.

Baca Juga: CUACA DEPOK HARI INI: Selasa 4 Februari 2020, Cerah Berawan hingga Hujan Lokal 

Vaksin Virus Corona Sedang dalam Tahap Uji Klinis

Akhir Januari lalu, seperti yang telah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com, lembaga-lembaga penelitian dan pendidikan di Tiongkok tengah berlomba-lomba mengembangkan vaksin virus corona.

Bahkan dalam pengembangannya, perusahaan swasta asal Tiongkok ikut berpartisipasi dengan memerikan akses gratis terhadap tenaga AI (kepintaran buatan) yang dibutuhkan untuk proses pengembangan vaksin tersebut.

Senin, 3 Februari kemarin, beberapa lembaga penelitian mulai melakukan uji klinis akan vaksin virus corona yang telah diproduksi.

Baca Juga: Sikapi Pembatasan Penerbangan Akibat Virus Corona, Pemprov Bali Minta Wisatawan Tiongkok di Bali Melapor 

Hal tersebut ditegaskan oleh Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC), Song Shuli, menurutnya uji klinis ini dilakukan dengan tujuan mempelajari tingkat keamanan obat, apakah memiliki efek samping atau tidak, juga melihat efektivitas bekerjanya obat bagi para pengidap penyakit yang ditimbulkan oleh virus corona.

Rumah Sakit SARS di Beijing Sedang Direnovasi

Mengingat banyaknya kasus virus corona di Tiongkok, pihak pemerintah melakukan upaya penyediaan fasilitas karantina khusus untuk para pengidap virus corona dikarenakan rumah sakit rata-rata memiliki kelebihan pasien.

Saat virus SARS mewabah, Tiongkok memiliki rumah sakit khusus karantina bagi para pasien di kawasan Beijing, Tiongkok. Rumah sakit itu bernama Xiaotangshang.

Rumah Sakit Xiaotangshang sedang dilakukan renovasi sejak 30 Januari lalu untuk menghadapi wabah virus corona.***

 

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Xinhua


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah