Oknum Tentara yang Lakukan Penembakan di Thailand Tewas Usai Ditembak Mati di Korat

- 10 Februari 2020, 09:36 WIB
POLISI sedang mengamankan warga sipil yang berada di pesat perbelanjaan di Thailand.*
POLISI sedang mengamankan warga sipil yang berada di pesat perbelanjaan di Thailand.* /Reuters/

PIKIRAN RAKYAT - Seorang oknum tentara di Thailand yang telah menembak mati 29 orang di sebuah pusat perbelanjaan di pusat kota Korat, telah tewas di tangan polisi.

Tentara Thailand tersebut bersenjata api dan dilaporkan menyandera delapan orang di Kota Nakhon Ratchasima serta memberondong tembakan di Mall Terminal 21 selama 17 jam.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Reuters, pada Minggu, 9 Februari 2020, dilaporkan bahwa terdapat puluhan warga sipil terjebak selama berjam-jam pada Sabtu malam saat polisi berusaha untuk mensterilkan pusat perbelanjaan tersebut.

Setelah dikonfirmasi, menurut Anutin Charnvirakul, Menteri Kesehatan Thailand, dalam insiden pembantaian tersebut terdapat seorang polisi yang tewas terbunuh.

Baca Juga: Karen Idol Punya Firasat Kurang Mengenakan Sebelum Anaknya Meninggal

"Dia mendapatkan sebuah serangan, sayangnya dia tidak bisa membalasnya," kata Anutin Charnvikural.

Letjen Kongcheep Tantrawanich, juru bicara kementerian pertahanan, mengatakan bahwa pria brutal tersebut bernama, Jakrapanth Thomma yang berpangkat sersan mayor.

Menurut Associated Press, para pejabat di Thailand mengatakan kalau dia diduga marah karena perselisihan keuangan.

Serangan brutal itu dimulai pada Sabtu sore, 8 Februari 2020 waktu setempat, ketika pria bersenjata itu menembaki warga sipil di barak tentara.

Baca Juga: Demi Pemenuhan Ruang Terbuka Hijau, Pemkot Depok Bangun 3 Taman di Kecamatan Cilodong

Dalam kejadian itu, menewaskan Komandan Batalyon Amunisi, tempat oknum tentara tersebut bektugas.

Thomma, kemudian menyiarkan penyerangannya tersebut di media sosial facebooknya. Sebelum dia pergi ke pusat perbelanjaan tersebut, ia mencuri senjata militer, amunisi, dan kendaraan dari pangkalan tentara.

Sesampainya di lokasi kejadian, ia kemudian menembaki orang-orang yang berada di dalam maupun di sekitar mal tersebut.

"Saya tidak bisa melarikan diri karena saya tidak tahu posisi si penembak berada. Saya di sini bersama sekitar 20 orang yang terjebak," kata seorang pria kepada Thailand MCOT.

Baca Juga: Sambaran Petir Sebabkan Tewasnya 4 Gorila Gunung di Uganda hingga Spesiesnya Hampir Punah

Sedangkan korban lain, yakni Nyonya Uam, mengatakan dia bersembunyi dengan 30 orang di sebuah ruang penyimpanan selama enam jam.

"Kita semua mematikan telepon. Tidak ada yang boleh mengunggah apapun di media sosial," katanya kepada Thairath TV.

Rekaman yang diambil pada hari Minggu tersebut menunjukkan kerumunan orang bahkan ada yang membawa anak-anak yang sedang berlari keluar dari mal tersebut, ketika polisi mulai menyisir bagian-bagian mal itu.

Baca Juga: Bocoran Jadwal dan Daftar Lengkap Pemenang Oscar 2020, Salah Satunya Film Baru 1917

Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-ocha, mengatakan pada Minggu pagi, 9 Februari 2020, 52 orang dinyatakan mengalami luka-luka usai kejadian tersebut.

Dia juga menjelaskan alasan pria brutal tersebut termotivasi oleh dendam atas kesepakatan tanah, di mana ia merasa telah ditipu.

Warga Thailand pun berkumpul dan melakukan doa bersama di pusat kota Korat pada Minggu malam, 9 Februari 2020.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x