Network
PR DEPOK - Virus baru Covid-19 varian B.1.640 atau IHU bukan hal baru bagi para ilmuwan.
Setidaknya, varian IHU ini sudah ada sejak tiga bulan lalu dan menjadi pembahasan sejumlah ilmuwan dan para pakar.
Namun, hal ini kembali menjadi pembahasan setelah ditemukannya kasus varian IHU di Prancis.
Berikut hal yang perlu Anda ketahui tentang varian IHU, seperti dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Indian Express pada Rabu, 5 Januari 2022.
Baca Juga: Nahas, Pria Tua Ini Meninggal Usai Jatuh ke Gunung Berapi Aktif di Hawaii
Para pakar dan ilmuwan dari Méditerranée Infection di Marseille, yang merupakan bagian dari Institut hospitalo-universitaire Prancis (IHU, atau University Hospital Institutes) mengkonfirmasi temuan tersebut.
Mereka mengkonfirmasi mendeteksi varian IHU setelah 12 orang yang tinggal di dekat Kota Marseille terinfeksi virus yang disebut lebih cepat bermutasi dibanding Omicron.
IHU yang kemudian diklasifikasian sebagai sub-garis keturunan B.1.640.2 pertama kali ditemukan pada Januari 2021.
Tidak menyebar dengan cepat
Sebuah situs yang melacap prevalensi varian berbeda, outbreak.info, melaporkan, setidaknya 400 infeksi varian B.1.640 yang telah teridentifikasi.
Deteksi ini diketahui bara di 19 negara. Namun, yang menarik, salah satu dari sekuens ini juga berasal dari India, satu-satunya dari sekitar 90.000 sekuens dari India yang disimpan di database global.
Sementara, sekuens terbanyak varian IHU berasal dari Prancis.
Baca Juga: 12 Manfaat Jus Semangka bagi Kesehatan, Salah Satunya untuk Mencegah Penyakit Kanker
Berdasarkan laporan, setidaknya ada 287 kasus terkonfirmasi hingga saat ini.
Dari jumlah tersebut, 17 kasus berasal dari Jerman dan 16 dari Inggris.
Dalam Pemantauan WHO
Sejak November 2021, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO, menglasifikasikan varian IHU masu dalam pemantauan atau VUM, varian yang dianggap layak untuk diwaspadai.
Varian IHU juga dilaporkan tidak menyebar pada tingkat yang menakutkan, berbeda dengan varian Omicron.
“Tidak ada yang perlu panik atau terlalu khawatir (tentang) saat ini, mengingat buktinya. Tapi jelas sesuatu yang perlu diwaspadai selama beberapa minggu mendatang, ”kata ilmuwan dari Institut Genomic and Integrative Biologt,Vinod Scaria.***
