"Tidak ada kasus yang dikonfirmasi tentang virus corona baru sejauh ini," sebut pernyataan itu.
Baca Juga: Final Liga Champions 2019-2020 akan Gunakan Model Bola yang Jembatani Eropa dan Asia
Tetapi, mantan diplomat Korea Utara yang membelot ke Korea Selatan pada tahun 2016, mengatakan kemampuan WHO untuk mengevaluasi situasi di Korea Utara kemungkinan dibatasi oleh pembatasan yang dilakukan Korea Utara.
"Langkah-langkah terbaru yang diambil oleh rezim Korea Utara tidak normal," kata Thae Yong-ho sebagai mantan diplomat Korea Utara kepada wartawan Seoul.
Pengamat asing seperti yang ada di kantor WHO, sebagian besar terbatas pada beberapa lokasi di Pyongyang.
Baca Juga: Mainkan Film Akad, Debo Andryos Gugup Adu Akting dengan Mathias Mutchus
Wabah yang telah menewaskan lebih dari 2000 orang di negara tetangga Tiongkok. Epidemi ini juga menyerang sistem kesehatan di beberapa wilayah di Korea Utara, kata para ahli.
Pekan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan sangat prihatin mengenai dampak yang bisa saja terjadi di Korea Utara dan siap memfasilitasi organisasi internasonal untuk membantu pencegahan penularan virus di sana.
Organisasi bantuan telah menyerukan pembebasan sanksi yang membatasi sebagai besar perdagangan dan bisnis dengan Korea Utara.
Baca Juga: Sejumlah Anak Yatim Piatu Menangis, Pengurus Yayasan Ceritakan Sosok Ashraf Sinclair di Matanya