PR DEPOK - Beberapa waktu lalu, Inggris sempat menjadi sorotan dunia usai terjadi lonjakan Covid-19 yang tinggi di negara tersebut.
Bahkan, data pada 2 Januari kemarin mencatat 3.744 pasien Covid-19 tengah dirawat di rumah sakit London.
Data tersebut jelas mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan akhir November 2021 lalu yang hanya mencatat 1.000 pasien Covid-19.
Kendati demikian, jumlah keterisian tempat tidur yang dilengkapi dengan ventilator atau alat bantu pernafasan mengalami sedikit peningkatan yang semula 175 menjadi 230.
Baca Juga: Mayang Tanggapi Warganet yang Bandingkan Dirinya dengan Fuji: Nggak Terlalu Dipikirin Banget Sih
Itu artinya, pasien Covid-19 yang membutuhkan ventilator hanya sekitar enam persen saja, berbeda pada saat pertengahan 2021 lalu yang sekitar 20 persen.
Profesor kedokteran di University of East Anglia, Paul Hunter menyebut menurunnya jumlah pasien yang membutuhkan ventilator adalah sebuah harapan.
Dia juga sempat mengatakan bahwa jumlah keterisian tempat tidur yang dilengkapi dengan ventilator di beberapa negara Eropa juga menurun secara konsisten.
Baca Juga: Haji Faisal Geram Doddy Sudrajat Laporkan Marissya Icha ke Kemensos Soal Donasi Gala Sky
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail, beberapa studi individu menunjukkan bahwa Covid-19 varian Omicron sejatinya lebih banyak berkembang biak di tenggorokan ketimbang di paru-paru.