Tolak Lakukan Pembicaraan, Presiden Kazakhstan Perintahkan Pasukannya Tembak Mati Pengunjuk Rasa

- 8 Januari 2022, 14:04 WIB
Alih-alih melakukan pembicaraan, Presiden Kazakhstan meminta pasukannya untuk menembak mati pengunjuk rasa tanpa peringatan.
Alih-alih melakukan pembicaraan, Presiden Kazakhstan meminta pasukannya untuk menembak mati pengunjuk rasa tanpa peringatan. /Pavel Mikheyev/Reuters

Jumlahnya tidak dapat diverifikasi secara independen dan tidak ada informasi resmi tentang korban tewas dan terluka di antara para pengamat sipil.

Baca Juga: Sinopsis Film Beyond the Reach: Perburuan Hewan Hampir Punah oleh Taipan Kejam

Gambaran lengkap kekacauan seringkali tidak jelas, dengan gangguan komunikasi yang meluas termasuk sinyal ponsel, pemblokiran pengirim pesan online, dan penutupan internet selama berjam-jam.

Negara-negara Barat telah menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghormati hak rakyat untuk melakukan protes secara damai.

Dalam sebuah pesan kepada Tokayev, Presiden Tiongkok Xi Jinping memujinya karena mengambil tindakan tegas dan bertanggung jawab tinggi atas negara dan rakyat.

Baca Juga: Terkait Donasi Rumah Gala Sky yang Tidak Memiliki Izin, Susi Pudjiastuti: Kenapa Harus Izin?

Tokayev mengatakan Almaty telah diserang oleh 20.000 bandit dengan rencana serangan yang jelas, koordinasi tindakan dan kesiapan tempur yang tinggi.

Dia menyalahkan apa yang disebut sebagai media bebas dan tokoh asing yang tidak disebutkan namanya karena menghasut kekerasan.

Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional dan meminta bantuan dari Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) yang didominasi Rusia, yang mencakup lima negara bekas Soviet lainnya.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah