PR DEPOK – Wartawan dan pendukung kebebasan pers mengecam keras pembunuhan dua jurnalis Haiti oleh geng di pinggiran ibu kota, Port-au-Prince.
Pembunuhan dua jurnalis itu terjadi ketika Haiti itu terus dilanda gelombang kekerasan sejak pembunuhan Presiden negara Karibia itu.
Dua jurnalis Haiti, Wilguens Louissaint dan Amady John Wesley, tewas dalam penembakan pada Kamis,6 Januari 2022.
Seorang jurnalis Haiti ketiga, yang bersama mereka pada saat itu, melarikan diri.
Baca Juga: Soroti Polemik Donasi Rumah Gala Sky, Susi Pudjiastuti ke Kemensos: Maaf Kenapa Harus Izin?
Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal Francky Attis mengatakan Wesley dipukuli dan dibakar hidup-hidup oleh bandit bersenjata di lingkungan Boule 12 ketika dia melaporkan situasi keamanan di daerah tersebut.
"Kami mengutuk dengan keras tindakan kriminal dan barbar ini, yang merupakan serangan serius terhadap hak untuk hidup secara umum, dan bagi jurnalis khususnya untuk menjalankan profesi mereka secara bebas di negara ini," kata Attis, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Haiti telah mengalami peningkatan kekerasan geng setelah pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise.