Virus Corona Telah Diramalkan oleh Novel The Eyes of Darkness pada 1981, Simak Faktanya

- 23 Februari 2020, 16:51 WIB
Update virus corona COVID-19 per 15 Februari 2020.*
Update virus corona COVID-19 per 15 Februari 2020.* /AFP

Situs cek fakta Snopes.com, juga menemukan ketidaksesuaian antara Wuhan-400 dan virus corona.

Misalnya, dalam novel The Eyes of Darkness disebutkan tingkat kematian yang diakibatkan Wuhan-400 adalah 100 persen. Sementara, berdasarkan data, fatality rate virus corona saat ini masih di bawah 3 persen.

Wuhan-400 juga disebut memiliki periode inkubasi yang sangat cepat, sekitar 4 jam. Sedangkan virus corona memiliki inkubasi sekitar 2 hingga 14 hari.

Baca Juga: Hanya dengan Tertidur, Pria ini Dapat 60.000 Penonton pada Siaran Langsungnya

Ramalan ini jelas keliru atau misinformasi mengenai novel The Eyes of Darkness sudah prediski adanya virus corona yang kini sedang diperangi oleh dunia medis dan lainnya.

Semuanya hanya kebetulan semata tentang senjata biologis fiksi Wuhan-400 dan virus corona dari Wuhan, Tiongkok.***

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

NOVEL THE EYES OF DARKNESS RAMALKAN WABAH VIRUS CORONA PADA 1981 . [MISINFORMASI] Berdasarkan aduan yang masuk ke Tim Jabar Saber Hoaks. Di tengah wabah virus corona (Covid-19) yang belum diketahui kapan akan berakhir, sebuah kabar menyebar di internet, mengaitkan novel yang terbit pada 1981 lalu dengan penyakit yang bermula dari Wuhan, China itu. . [PENJELASAN] Memang benar bahwa Koontz menamai senjata biologis fiksi "Wuhan-400" dalam novel ini. Juga benar bahwa Wuhan, Cina, adalah kota yang menjadi pusat wabah coronavirus 2020. Namun, di situlah kesamaan tersebut berakhir. Wuhan-400 disebut hanya menginfeksi manusia, tidak ada makhluk hidup lain yang bisa membawanya. Wuhan-400 tidak dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia hidup selama lebih dari satu menit, yang berarti tidak dapat mencemari objek secara permanen atau seluruh tempat seperti anthrax dan mikroorganisme ganas lainnya. Sifat ketiga adalah, ketika manusia yang menjadi inang (host) meninggal, Wuhan-400 dalam dirinya lenyap tak lama kemudian, begitu suhu jasad turun di bawah 86 derajat Fahrenheit. Menurut WHO, virus corona (coronavirus) adalah penyakit zoonotik, yang berarti bisa menular antara manusia dan hewan. Sejauh ini belum diketahui pasti dari mana Virus Corona Covid-19 ditularkan -- kelelawar, ular, atau trenggiling. Namun, dari hasil penelitian menemukan, penyakit SARS-Cov ditularkan dari luwak ke manusia dan MERS-CoV dari unta dromedaris ke manusia. Sementara itu, berbeda dengan Wuhan-400 yang disebut sebagai senjata buatan manusia, Virus Corona (Covid-19) bukan buatan manusia. Situs cek fakta Snopes.com, juga menemukan ketidaksesuaian antara Wuhan-400 dan Covid-19. Misalnya, dalam novel disebut tingkat kematian yang diakibatkan Wuhan-400 adalah 100 persen. Sementara, berdasarkan data, fatality rate Covid-19 saat ini masih di bawah 3 persen. Dan, Wuhan-400 disebut memiliki periode inkubasi yang sangat cepat, sekitar 4 jam. Sementara, periode inkubasi Covid-19 sekitar 2 hingga 14 hari. Prediksi, yang baru muncul pasca-virus corona mewabah dari Wuhan, tidak terbukti. Semua hanya kebetulan belaka. . [SUMBER KLARIFIKASI] https://bit.ly/2SGA0wi https://bit.ly/2SYu68G

A post shared by Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks) on

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x