Korea Selatan Tetapkan Code Red Virus Corona karena Jumlah Kasus Positif Meroket, Pertama Sejak 2009

- 24 Februari 2020, 09:11 WIB
ILUSTRASI morfologi ultrastruktural virus corona yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Rabu 29 Januar 2020 waktu setempat.*
ILUSTRASI morfologi ultrastruktural virus corona yang dirilis Centers for Disease Control and Prevention di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat, Rabu 29 Januar 2020 waktu setempat.* /CDC VIA REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Minggu 23 Februari 2020, Korea Selatan melaporkan jumlah kasus positif virus corona melonjak menjadi 602 dari sebelumnya 129. Pemerintah Korea Selatan menaikkan tingkat kewaspadaan virus corona ke level tertinggi.

Korea Selatan juga mendapati tiga kasus kematian baru akibat virus corona. Hal itu membuat catatan korban jiwa di Korea Selatan menjadi 6 orang.

Korea Selatan meningkatkan upaya pengendalian penyebaran virus corona dengan menaikkan tingkat peringatan ke level merah atau level tertinggi.

Baca Juga: Waspada Penipuan Berpura-pura Bertamu, Beri Oleh-oleh dan Minta Ongkos

Baca Juga: Beredar Video Warga Tiongkok Berlarian ke Vietnam Hindari Virus Corona, Simak Faktanya

Peringatan level merah untuk pertama kalinya dikeluarkan Pemerintah Korea Selatan sejak Influenza A (H1N1) mewabah pada 2009.

Berdasarkan informasi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan, kasus infeksi virus corona yang meningkat drastis sebagian besar terjadi di Daegu, dari Gereja Shinchronji Yesus. 

"Ada kemungkinan penyebaran virus corona (terjadi) secara nasional. Respons proaktif diperlukan mengingat virus corona cepat menyebar," kata Menteri Kesehatan Korea Selatan Park Neung Hoo, Minggu 23 Februari 2020 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Korean Herald.

Baca Juga: Suku di Irak Melarang Ciuman dan Berjabat Tangan untuk Hindari Virus Corona

Presiden Korea Selatan Moon Jae In juga menyatakan dalam pertemuan Pan-nasional bahwa virus corona sedang berada di ambang batas bahaya.

Da memperingatkan bahwa hari-hari selanjutnya akan menjadi hari yang cukup genting.

Setelah menaikan level kewaspadaan ke level tertinggi, pemerintah Korea Selatan akan membuat tim yang disebut Menara Kontrol yang dipimpin Perdana Menteri Chung Sye Kyun.

Guna mencegah penyebatan virus corona secara nasional, Menara Kontrol berperan mengambil tindakan seperti membatasi operasional transportasi publik, penutupan sekolah untuk sementara, mengurangi jumlah penerbangan, serta melarang acara berskala besar.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Pendidikan Korea Selatan juga menunda kegiatan sekolah selama seminggu ke depan hingga 9 Maret.

Penundaan itu berlaku bagi Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, Sekolah Tinggi, dan sekolah khusus.

Baca Juga: Polisi Diserang 40.000 Lebah dalam Perangkap Madu Usai Menepis Sengatan Pertama

Saat ini, tingkat kematian dari virus corona di Korea Selatandari adalah 0,8 persen dari keseluruhan kasus.

Dari 169 kasus baru yang dikonfirmasi, 95 di antaranya berasal dari gereja dan 75 lainnya berasal dari penduduk Daegu.

The Korean Centers Disease Control mengatakan, mereka sedang memeriksa status kesehatan 9.336 penduduk Daegu dari Gereja Shincheonji yang tengah diisolasi.

Lebih dari 1.200 orang yang diperiksa dan dilaporkan memiliki gejala mencurigakan. Sebanyak 61 dokter dikirim untuk melakukan tes virus corona.

Presiden Moon Jae In meminta masyarakat, kelompok agama, dan organisasi sipil untuk tidak terlibat dalam acara yang berskala besar demi keselamatan publik.

Korea Selatan juga mendeteksi pasien virus corona termuda pertama berusia 4 tahun.

Meski sebagian besar virus corona menjangkiti penduduk yang berasal dari Daegu atau Provinsi Gyeongsang Utara yakni 494 orang, kasus virus corona telah dikonfirmasi ada di hampir setiap bagian negara termasuk Busan, Ulsan, Pulau Jeju, dan Provinsi Gangwon. 

Di Seoul, kasus kedua positif virus corona dikonfirmasi di Rumah Sakit St. Mary Eunpyeong.

Pasien laki-laki berusia 63 tahun itu diyakini tertular virus corona dari pekerja rumah sakit berusia 35 tahun yang baru dinyatakan positif terjangkit virus corona Jumat 21 Februari 2020.

Warga di wilayah Ulsan juga harus waspada karena wanita berusia 27 tahun yang dikonfirmasi positif virus corona bergabung dengan kegiatan di Gereja Shincheonji Yesus, Daegu.

Di Busan, jumlah warga yang terinfeksi naik menjadi 17 orang dan 8 didantaranya terkait dengan kegiatan gereja di Busan.

Di Gwangju, 6 orang lagi dilaporkan terinfeksi. Semua kasus tersebut telah ditelusuri dan terkait dengan Gereja Shincheonji di Daegu.

Provinsi Gyeongsang Utara melaporkan 25 warganya terinfeksi. Setidaknya 18 dari mereka yang terinfeksi telah melakukan ziarah ke Israel bulan ini dan dipastikan terinfeksi virus corona.***

Editor: Yusuf Wijanarko


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x