Virus Corona Picu Tindakan Rasis di Inggris, Warga India Diserang Saat Bela Temannya dari Tiongkok

- 24 Februari 2020, 10:13 WIB
MEERA Solanki (29) korban penyerangan bernuansa rasisme di Inggris.*
MEERA Solanki (29) korban penyerangan bernuansa rasisme di Inggris.* /BPM MEDIA/EPA/

PIKIRAN RAKYAT - Inggris menjadi salah satu negara yang mengalami peningkatan kasus rasisme terhadap orang-orang Asia usai merebaknya virus corona sejak Desember 2019.

Pada Januari 2020, dalam video yang diunggah lewat Youtube, sikap rasisme mulai terlihat menjalar di tengah masyarakat Inggris.

Dalam video itu, wanita dari Asia menggambarkan bagaimana penumpang lain pindah dan menjauh darinya.

Seorang dokter Asia juga melihat orang-orang menutupi wajah mereka begitu dia masuk ke kereta.

Baca Juga: Waspada Penipuan Berpura-pura Bertamu, Beri Oleh-oleh dan Minta Ongkos

Baca Juga: Korea Selatan Tetapkan Code Red Virus Corona karena Jumlah Kasus Positif Meroket, Pertama Sejak 2009

Di negara lain maupun di negaranya sendiri, orang Asia identik dengan pemakaian masker, terlebih ketika berada di luar ruangan.

Akan tetapi dalam situasi seperti sekarang, tren memakai masker kerap diidentifikasi sebagai pengidap virus corona.

Seorang juru bicara dari Birmingham Chinese Society menuturkan, tren memakai masker menambah alasan tindak rasisme terhadap orang Asia meningkat di Inggirs.

"Padahal kami mengenakan masker untuk melindungi orang lain dari batuk dan bersin. Beberapa orang memakai masker sebagai perlindungan polusi. Bahkan beberapa wanita memakai masker karena mereka tidak ingin orang lain melihat wajahnya tanpa makeup," kata juru bicara tersebut seperti dinukil Pikiranrakyat-Depok.com dari Metro.

Baca Juga: Beredar Video Warga Tiongkok Berlarian ke Vietnam Hindari Virus Corona, Simak Faktanya

Tinak rasisme itu juga menimpa gadis 29 tahun asal India bernama Meera Solanki dan temannya, Mandy Huang (28) asal Tiongkok.

Pada 9 Februari 2020, Meera Solanki mengaku sedang merayakan hari ulang tahunnya di Ana Rocha Bar and Gallery, Frederick Street, Inggris bersama temannya yang terdiri atas berbagai ras.

Saat di Bar, tiba-tiba Mandy Huang dihujati kata-kata kotor dan tidak pantas oleh sekelompok pria di sana. 

"Bawa pulang virus coronamu itu," kata mereka.

Baca Juga: Suku di Irak Melarang Ciuman dan Berjabat Tangan untuk Hindari Virus Corona

Menjelang malam, pada pesta perayaan ulang tahun Meera Solanki, hanya tersisa tiga orang teman termasuk Mandy Huang, temannya dari Tiongkok.

Sekelompok pria yang mereka temui di Ana Rocha Bar and Gallery kembali mendatangi gadis-gadis itu, bahkan mereka lebih agresif hingga mengikuti mereka setelah pergi dari bar.

Tanpa alasan jelas, sekelompok pria itu kembali marah kepada Mandy Huang. Dia dilecehkan dan dilempari kata-kata kotor.

Mereka juga meminta Mandy pulang ke Tiongkok dan membawa kembali virus corona yang telah merebak ke puluhan negara di dunia.

"Saya terkejut dan marah. Saya berteriak pada mereka, meminta mereka untuk menghentikan semuanya, kemudian saya juga mendorong mereka," kata Meera Solanki.

Akan tetapi, tiba-dia dirinya justru diserang hingga pingsan di trotoar.

Setelah dibawa ke Rumah Sakit Heartlands, Meera Solanki didiagnosis mengidap gegar otak akibat penyerangan itu.

Menurut penuturan Meera, meski dia telah terjatuh di trotoar, sekelompok pria itu tetap menyerangnya. Tak lama kemudian, sekelompok pria itu pergi dan meninggalkan Meera terbaring di trotoar.

Atas penyerangan itu, Meera terpaksa mengambil cuti seminggu hingga cideranya pulih. Kini, Polisi West Midlands masih menyelidiki insiden tersebut.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: Metro.co.uk


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x