Perjanjian Gencatan Senjata Mulai Berlaku di Gaza

- 25 Februari 2020, 19:09 WIB
SERANGAN bertubi-tubi menggempur Gaza pada bulan Mei 2019.*/DOK Al-Jazeera/ ACT
SERANGAN bertubi-tubi menggempur Gaza pada bulan Mei 2019.*/DOK Al-Jazeera/ ACT /

PIKIRAN RAKYAT - Gencatan senjata antara fraksi-fraksi perlawanan Palestina di Jalur Gaza dan pasukan pendudukan mulai berlaku, setelah sebanyak 8 warga Palestina terluka akibat jatuhnya rudal Israel.

Tepat sebelum tengah malam pada Selasa, 25 Februari 2020 sumber-sumber berita di Palestina mengatakan bahwa gencatan senjata di Gaza telah dicapai secara bersamaan setelah kontrak oleh PBB dan partai-partai regional sepakat.

12 warga Palestina teluka sejak Minggu malam, termasuk delapan orang yang terluka tadi malam karena jatuhnya pecahan peluru rudal yang ditembakkan oleh Kubah Besi tentara pendudukan.

Baca Juga: Permudah Pencarian Film Populer, Netflix Sajikan Fitur Terbaru Top 10 List

Hal ini terjadi sebelum perjanjian gencatan senjata mulai berlaku di sana.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Aljazeera pada Selasa, 25 Februari 2020 sehari setelah eskalasi, Brigade Al-Quds, sayap Jihad Islam mengatakan telah mengakhiri "respon militer" terhadap Israel.

Perlawanan Palestina yang meluncurkan puluhan peluru dan roket di kota-kota Israel, sebagai tanggapan atas kemartiran dua kader Brigade Al-Quds sebagai hasil dari pemboman Israel yang menargetkan Damaskus semalam.

Baca Juga: Wisata Super Premium Labuan Bajo Dipromosikan dalam International Fair of Tourism di Serbia

Tentara Israel sebelumnya mengumumkan bahwa 50 peluru telah ditembakkan dari Gaza ke kota-kota Israel dan sekitar 90 persen dari mereka di cegat.

Menurut laporan Aljazeera bahwa sirine berbunyi di selatan Ashkelon dan ledakan terdengar dari arah sana.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan pada Senin lalu untuk melanjutkan pemboman di Jalur Gaza.

Baca Juga: Donald Trump Mulai Bahas Perdagangan dan Kesepakatan Senjata dengan India

Setelah konsultasi keamanan dengan para pemimpin keamanan dan militer, Netanyahu mengatakan dalam sebuah tweet di Twitternya.

"Kami akan terus menggempur Gaza sampai kami memulihkan ketenangan," tulis akun tersebut.

Militer Israel mengumumkan bahwa mereka telah meluncurkan serangan baru pada Senin, terhadap posisi kelompok Jihad Islam di Gaza.

Baca Juga: Kenalkan Kopi Asal Indonesia ke Mancanegara, Ridwan Kamil Resmikan Jabarano Cafe Pertama di Australia

Juru bicara itu mengatakan bahwa para pejuang perang Israel menargetkan sebuah situs jihad militer di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan.

Situs tersebut diketahui digunakan sebagai tempat pelatihan dan menyimpan senjata.

Serta sebuah situs gerakan di kamp pengungsi Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

Baca Juga: Korea Selatan Genting Virus Corona, Jasa Antar Makanan Kebanjiran Orderan

Gerakan Perlawanan Islam atau yang lebih dikenal dengan Hamas mengatakan bahwa perluasan serangan Israel di Jalur Gaza akan menghadapi perlawanan yang belum dijanjikan sebelumnya.

Terlebih jika musuh memenuhi ancamannya untuk memperluas agresi.

"Gerakan itu akan menghadapinya dengan perlawanan yang belum pernah dilihat sebelumnya dan risik harus sebanding dengan hasil," kata Fawzi Barhoum, juru bicara gerakan perlawanan itu.

Baca Juga: Musim Hujan Masih Terjadi, Virus Corona Diyakini Dapat Menular Lewat Gigitan Nyamuk, Simak Faktanya

Dia menambahkan bahwa respon "perlawanan yang kuat" terhadap kejahatan penduduk Zionis datang dalam kerangka strategi pemahaman terpadu di antara semua fraksi.

Darah Palestina adalah garis merah yang dapat dilintasi dan bahwa musuh Zionis harus membayar harga kejahatan dan pelanggarannya.

"Kami bukan amatir perang, tapi kami menentang dan berjuang membela rakyat kami, demi kebebasan mereka, menjaga martabat mereka, dan untuk mengakhiri kependudukan Israel," tambahnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x