Ia menyalahkan Taliban atas krisis keuangan yang memburuk dan mengkritik mereka karena memerintah dengan paksa.
Dalam satu penampilan televisi, dia menyebut juru bicara Taliban Mohammad Naeem sebagai anak sapi, sebuah penghinaan besar di Afghanistan. Klip kritiknya menjadi viral secara online.
Juru bicara pemerintah Zabihullah Mujahid sebelumnya mengatakan di Twitter bahwa Jalal telah membuat pernyataan di media sosial di mana dia berusaha menghasut orang untuk menentang sistem.
“Dia telah ditangkap agar orang lain tidak membuat komentar tidak masuk akal serupa yang merugikan martabat orang lain,” tambahnya.
Baca Juga: Terlibat Kasus Mafia Tanah, Kadishub Depok Diperiksa Polri
“Taliban hanya menggunakan pos-pos ini sebagai alasan untuk membungkam suara keras di dalam negeri,” ujar Hasina.
Setelah penahanan Jalal, ia menerima curahan dukungan di media sosial, dengan banyak pengguna memposting fotonya. Sekelompok kecil wanita memprotes di Kabul, menuntut pembebasannya.
Di usia akhir 50-an, profesor Afghanistan itu menolak tawaran untuk meninggalkan negara itu setelah Taliban merebut kekuasaan.
Sebagian besar hidup dalam persembunyian di Kabul sementara keluarganya melarikan diri ke Eropa.