Hirayama mengatakan masih belum jelas apakah tingkat kematian lebih tinggi untuk individu yang divaksinasi yang tingkat collinsellanya lebih rendah.
Namun berdasarkan hasil penelitian, ia sudah mulai melakukan penelitian bersama dengan dokter penyakit pernapasan sebelumnya.
Penelitian bersama itu dilakukan untuk melihat apakah zat yang dihasilkan oleh bakteri usus ini berperan dalam beberapa pasien menjadi sakit parah sementara yang lain tidak.
“Kasus penyakit yang serius telah menurun dengan cepat karena vaksinasi, jadi saya rasa kita tidak perlu terlalu khawatir tentang tingkat collinsella yang rendah pada beberapa orang Jepang. Faktanya, kebanyakan orang Jepang dan Asia lainnya memiliki tingkat bifidobacteria dan collinsella yang tinggi," pungkasnya.***