8 Fakta Menarik Tentang Cappadocia, antara Wisata Alam dan Sejarah Kuno yang Saling Menyatu

- 20 Januari 2022, 16:55 WIB
Pemandangan Balon Udara di Langit Cappadocia yang Indah.
Pemandangan Balon Udara di Langit Cappadocia yang Indah. /Tangkapan Layar YouTube Data Fakta.

PR DEPOK - Cappadocia dikenal sebagai kawasan wisata di mana alam dan sejarah menyatu ke dalam lanskap luas yang selalu menarik jutaan wisatawan setiap tahun.

Cappadocia dimasukkan sebagai salah satu Warisan Dunia UNESCO.

Wilayah Cappadocia terletak di Turki dan selalu menarik para wisatawan dari seluruh dunia karena alamnya.

Baca Juga: Link Nonton Bad and Crazy Episode 10 dengan Jadwal Terbaru, Sabtu 21 Januari 2022

Perjalanan ke Cappadocia tidak lengkap tanpa balon udara panas . Cappadocia selalu dihiasi dengan ratusan balon udara panas yang membubung saat matahari terbit.

Sebelum adanya pandemi Covid-19 pada 2018 dan 2019, Cappadocia menerima rata-rata 4 juta wisatawan setahun.

Namun, pada tahun 2021 setelah adanya pandemi hanya menarik 2 juta lebih wisatawan yang berkunjung ke Cappadocia.

Baca Juga: Studi Baru: Kekebalan Alami Lebih Ampuh daripada Vaksin Covid-19 selama Wabah Delta di AS

Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari laman Daily Sabah, berikut delapan fakta menarik tentang wilayah Cappadocia, sebagai berikut:

1. Cappadocia memiliki 31 lembah yang unik

Menurut laporan resmi, wilayah Cappadocia memiliki 30 lembah unik ini telah menarik 2 juta wisatawan di 10 bulan pertama tahun 2021.

Cappadocia terkenal karena keunikan geologisnya berupa perbukitan sarang lebah, pemandangan seperti dongeng, tempat tinggal gua, formasi batuan luar biasa yang diukir dari abu vulkanik.

Baca Juga: Ibu Gaga Muhammad Ingatkan Sang Anak untuk Lebih Selektif Memilih Pacar, Janariyah: Cari yang Baiklah

2. Setiap penduduk mengetahui cara pembuatan tembikar dan seni menenun dari kecil

Wilayah ini juga dikenal sebagai ibu kota kerajinan tangan Turki, dengan para ahli yang luar biasa menenun karpet, membentuk keramik, dan mengukir batu onyx.

Hampir seluruh dari 35.000 penduduk Avanos telah menguasai baik menenun karpet atau membentuk tembikar halus.

Seorang pria sebelum menikah, harus mengetahui tembikar dan seorang wanita dipercaya dapat menemukan pasangan jika dia tahu seni menenun.

Seorang pejabat tinggi pemerintah atau eksekutif perusahaan harus tetap mempelajari hal tersebut.

Baca Juga: 20 Link Twibbon Basa Sunda Diusik, Urang Sunda Ngulisik yang Viral di Media Sosial

Anak-anak setiap hari sekolah untuk belajar pendidikan modern, namun orang tuanya mendukung anak untuk belajar tembikar atau menenun

Sungai Kızılırmak, yang mengalir melalui kota Avanos, membawa lumpur merah unik ini, yang dibentuk oleh pengrajin menjadi bentuk khas yang membuat kota ini terkenal dengan tembikarnya.

3. Pola dan desain bangunan berumur ratusan tahun

Pola dan desain yang diproduksi di kota ini telah menghiasi bangunan ikonik di Istanbul seperti Istana Topkap, Masjid Sultan Ahmed dan Masjid Selimiye, serta berbagai bangunan lainnya.

Pola dan desain ini bertahan dalam ujian waktu dan masih segar hingga hari ini setelah berabad-abad karena tanah liat di wilayah tersebut memiliki banyak kuarsa di dalamnya.

Baca Juga: Banjir Tak Surut Dalam Waktu 6 Jam, Wagub DKI Jakarta: Datarannya Sangat Rendah

Penduduk setempat telah mengubah tempat tinggal mereka menjadi hotel karena terletak di dekat formasi batuan peri cerobong asap yang terkenal.

Kota ini menampung sekitar 400 hotel dan semuanya terisi penuh pada saat musim turis berkunjung.

4. Wilayah Cappadocia terbentuk 60 juta tahun lalu

Menurut para ahli geologi mengatakan bahwa wilayah Cappadocia terbentuk 60 juta tahun yang lalu oleh erosi lapisan lunak lava dan abu dari Gunung Erciyes, Gunung Hasan dan Gunung Güllü.

Sungai Kızılırmak mengalir melalui wilayah di utara, Pegunungan Taurus di selatan, dataran Kayseri di timur dan dataran garam Danau Tuz di barat.

Baca Juga: Arteria Dahlan Akhirnya Minta Maaf kepada Masyarakat Sunda: Saya dengan Sungguh-sungguh

Mengemudi dari Ankara melalui dataran Nevşehir, orang dapat menemukan gunung berapi kecil yang tersebar di seluruh area.

5. Wilayah Cappadocia terbentuk dari hasil letusan batuan jutaan tahun lalu

Menurut ahli geologi Stev Eckert, letusan raksasa yang memuntahkan bebatuan yang sekarang membentuk cerobong peri.

Letusan tersebut diperkirakan telah dimulai 11 juta-12 juta tahun yang lalu dan mencapai puncaknya 6 hingga 7 juta tahun yang lalu.

Abu letusan telah mencapai lebih dari 25 kilometer (15,5 mil) ke langit pada saat letusan itu.

Baca Juga: Soal Biaya Parkir 'Mencekik' di Malioboro Yogyakarta, Sandiaga Uno: Kemenparekraf Berjuang, Mereka Mencoreng!

Menurut informasi, bahwa suara ledakan tersebut mungkin bisa terdengar hingga di Spanyol dan Moskow.

"Batu-batu itu memberi tahu kita bahwa itu sangat besar dan termasuk ledakan hebat,” tulis ahli geologi itu dalam buku “Fairy Chimneys of Cappadocia: Evolution of a Landscape.”

Di antara banyak lembah, Zelve Open-Air Museum adalah kota gua yang menakjubkan, dengan sarang lebah dengan tempat tinggal serta ruang keagamaan.

Menurut Kayıkçı, orang-orang telah tinggal sejak lima dekade yang lalu di gua-gua itu.

Baca Juga: Arteria Dahlan Minta Maaf ke Masyarakat Sunda, Ridwan Kamil: Semoga Menjadi Hikmah Kita Semua

Di sudut lain, terdapat juga di Lembah Devrent yang dikenal sebagai lembah imajinasi, tidak ada gua.

Namun, formasi batuan telah mengambil berbagai bentuk, memberikan ruang bagi pengunjung untuk menggunakan imajinasi mereka untuk menguraikannya.

Ada batu berbentuk seperti unta, kuda, tentara berbaris dan burung.

Salah satu batu bahkan menyerupai gambar terkenal pemimpin militer dan politik Prancis Napoleon Bonaparte memberi perintah kepada pasukannya.

Baca Juga: Klaim Hubungan Kedua Negara Terus Membaik, Erdogan: Turki Siap Angkut Gas Israel ke Eropa

6. Sunset yang indah di Cappadocia

Pemandangan terbaik di Cappadocia adalah saat matahari terbenam dari Kastil Uçhisar terletak di tengah kota kecil tapi indah Uçhisar.

Kira-kira pada ketinggian 100 meter, kastil ini bertempat di dua cerobong peri raksasa.

Di bagian bawah kastil, penduduk telah membangun rumah mereka di dalam pegunungan.

7. Tempat lahirnya peradaban yang menghidupkan sejarah kuno

Masih banyak penduduk di Uçhisar yang tinggal di gua-gua namun memiliki fasilitas modern.

Faktanya, rumah gua lebih mahal daripada tempat tinggal biasa, dan pemerintah setempat memberlakukan peraturan yang memastikan struktur aslinya tetap utuh.

Baca Juga: 6 Tips Membiasakan Anak Pakai Masker, Salah Satunya Melalui Metode Bermain

Adapun hotel yang diukir di dalam gua telah membangun kolam renang dan spa dan menawarkan hampir semua kemewahan modern.

8. Terdapat beberapa kota yang terletak di bawah tanah

Terdapat sejarah kehidupan di kota-kota bawah tanah kuno Kaymakl, Derinkuyu, dan zkonak.

Kota Özkonak dibangun di lereng utara Gunung Idis, sekitar 14 kilometer timur laut kota Avanos.

Areanya yang lebih besar dihubungkan oleh terowongan, dan di dalamnya terdapat sistem komunikasi pipa yang menjangkau setiap levelnya.

Setiap ruangan berukir memiliki ventilasi yang disediakan oleh pipa lebih lanjut ketika kota itu disegel selama pengepungan.

Menurut informasi, bahwa kota itu dibangun sekitar abad kedua atau ketiga, ketika agama Kristen mulai populer dan orang Romawi masih menolaknya.

Oleh sebab itu, Untuk menghindari penuntutan, para umat Kristen bersembunyi dan tinggal di sini jauh dari mata para penganiaya.

Menurut sejarah, petani lokal Latif Acar diyakini secara tidak sengaja menemukan kota itu pada tahun 1972.

Latif memiliki rasa ingin tahunya tentang hilangnya air untuk tanamannya sehingga membawanya hingga menemukan kota bawah tanah.

Saat digali, ia mengungkapkan seluruh kota yang dapat menampung 60.000 orang hingga tiga bulan.

Meski hanya empat lantai yang dibuka, kompleks tersebut memiliki total 10 lantai yang memanjang hingga kedalaman 40 meter.

Tenpat itu dijadikan sebagai ukuran pertahanan, lubang dibuat di atas terowongan untuk membuang minyak panas ke musuh yang menyerang.

Adapun fitur lain dari kota ini termasuk sumur air, sistem ventilasi, kilang anggur, dan pintu batu yang bergerak.

Selain itu, Kaymaklı adalah kota bawah tanah terluas di Turki dan dianugerahi status Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1985.***

Editor: Imas Solihah

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah