Tetapi menurut pejabat kesehatan Denmark, yang telah menyaksikan sebagian besar kasus sub-varian sejauh ini, vaksin virus Corona masih sama efektifnya.
Negara-negara Afrika Selatan, Australia dan Kanada adalah yang pertama menemukan strain baru, dan awalnya ditemukan pada seorang pria Afrika Selatan yang telah mengunjungi Gauteng.
“Adalah sifat virus untuk berevolusi dan bermutasi, jadi prediksinya kita akan terus melihat varian baru muncul saat pandemi berlangsung,” ujar Dr Meera Chand, Direktur Insiden Covid-19 di UKHSA.
"Pengawasan genomik kami yang berkelanjutan memungkinkan kami untuk mendeteksi mereka dan menilai apakah mereka signifikan.
"Sejauh ini tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah BA.2 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada Omicron BA.1, tetapi datanya terbatas dan UKHSA terus menyelidikinya.
“Tingkat kasus tetap tinggi di seluruh Inggris dan kita harus tetap waspada dan melakukan vaksinasi. Kita semua harus terus melakukan tes secara teratur dengan LFD dan melakukan tes PCR jika gejalanya berkembang,” pungkasnya.***