"Bagi kami sebagai sponsor, nilai-nilai Gerakan Olimpiade adalah yang terpenting. Komitmen kami tetap ada," kata seorang juru bicara, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Reuters.
Tiongkok menguasai Tibet pada 1950 dalam apa yang disebutnya pembebasan damai.
Tibet sejak itu menjadi salah satu daerah yang paling dibatasi di negara itu. Tiongkok membantah melakukan kesalahan dan mengatakan intervensinya mengakhiri perhambaan feodal terbelakang.
Aktivis mengatakan Tiongkok telah menahan sedikitnya 1 juta Muslim di kamp-kamp di wilayah Xinjiang dan menuduh pihak berwenang menggunakan penyiksaan, kerja paksa dan sterilisasi.
Tiongkok menyangkal pelanggaran hak dan mengatakan kamp-kampnya menyediakan pelatihan kejuruan dan diperlukan untuk memerangi ekstremisme.
Para pengunjuk rasa di Berlin juga menuntut agar Jerman menerapkan boikot diplomatik resmi terhadap Olimpiade.
Kanselir Olaf Scholz belum memutuskan apakah akan menghadiri acara tersebut dan mengatakan Berlin masih mendiskusikan masalah tersebut dengan sekutu Uni Eropanya.
Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan Australia telah mengumumkan boikot diplomatik terhadap Olimpiade karena masalah hak asasi manusia.***