Tentu hal tersebut sangat bertolak belakang dengan beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Vietnam, Malaysia, dan Indonesia yang sangat menentang keras penggunaan ganja.
Negara-negara tersebut telah menetapkan hukuman berat bagi para pelaku narkoba di negaranya.
Withid Sariddeechaikool, wakil sekretaris jenderal FDA mengatakan bahwa dengan melegalkan ganja, orang-orang akan banyak mendapatkan manfaat dari ganja dan dapat digunakan sesuai dengan undang-undang.
“Jika kita dapat mendekriminalisasi ganja, kita akan dapat memperoleh manfaat dari semua tanaman dan bukan hanya bagian darinya,” katanya seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent.
"Bunga dan bijinya dapat digunakan secara ekonomis dan sesuai dengan undang-undang," tambahnya.
Ia pun mengatakan langkah ini diprediksi akan banyak memberi keuntungan bagi para produsen yang bergerak di bidang kosmetik.
“Produsen sabun, produk kecantikan, dan kosmetik dari ganja kemungkinan akan menjadi pihak yang paling diuntungkan dari dekriminalisasi," ujarnya.***