Namun, Vallely mengungkapkan bahwa ‘son of Omicron atau BA.2 dan BA.1, berevolusi dari nenek moyang yang sama.
"Secara pribadi saya akan lebih peduli tentang varian yang sama sekali baru daripada yang ini, tetapi seperti yang saya katakan, kami membutuhkan lebih banyak data," terang Vallely.
Sementara, ahli virus dari Imperial College London, Tom Peacock menulis varian BA.2 ini jauh lebih menular dibandingkan Omicron atau BA.1.
Baca Juga: Kesal Tak Diajak Melamar Kerja, Seorang Pemuda di Bekasi Nekat Bunuh Teman Sendiri
Menurut Peacock, varian apa pun yang terbukti dapat menularkan lebih efisien akan menyebabkan lebih banyak kasus dan kemungkinan lebih banyak rawat inap.
Meski begitu, Vallely tetap berpendapat jika pihaknya belum bisa menyimpulkan dampak risiko yang disebabkan oleh ‘son of Omicron’ atau BA.2 ini.
“Tetapi kami tidak dapat menyimpulkan sesuatu yang berarti dari data terbatas yang tersedia untuk varian ini sejauh ini," kata Vallely.***