Setidaknya 10 perwakilan di parlemen sekarang dirawat di rumah sakit setelah tertular virus, menurut anggota parlemen Alireza Salimi, yang dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.
Anggota parlemen senior lainnya, Mojtaba Yousefi, membenarkan bahwa belasan anggota parlemen telah dites positif dan mengatakan sejumlah staf parlemen lain yang tidak diketahui juga terinfeksi, menjadikan jumlahnya jauh lebih tinggi.
Anggota parlemen Jalal Rashidi mengatakan bahwa dia ‘kagum’ dengan jumlah rekannya yang berpartisipasi dalam pertemuan bahkan setelah dites positif.
Baca Juga: Tidak Terlalu Ganas namun Cepat Menular, Simak Ciri-Ciri Gejala Omicron Menurut Kemenkes
"Tidak ada pembenaran yang dapat diterima untuk membahayakan kesehatan orang lain," ujarnya.
Berita itu muncul ketika sebagian besar provinsi di Iran sekarang berada dalam cengkeraman gelombang keenam virus, kali ini oleh Omicron.
Setelah berminggu-minggu relatif tenang, Iran kembali mengalami kasus dengan tingkat tinggi pertamanya hingga berkode merah, hanya lima hari yang lalu.
Jumlah kota yang diklasifikasikan dengan tingkat alarm tertinggi telah meningkat menjadi 15, dan jumlah kota oranye melonjak menjadi 61 dari delapan.
Jumlah kematian harian berlipat ganda menjadi 44 pada hari Minggu dari hanya sehari sebelumnya, tetapi kembali turun menjadi 30 pada Senin kemarin.